Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 44 Jam Pencarian, Bocah Hanyut di Kali Angke Serpong Ditemukan Tak Bernyawa

Kompas.com - 25/10/2021, 13:06 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Bocah yang hanyut di Kali Angke Serpong, Tangerang Selatan, akhirnya ditemukan pada Senin (25/10/2021), setelah kurang lebih 44 jam dilakukan pencarian.

Kepala Kantor SAR Jakarta Hendra Sudirman mengatakan, korban yang diketahui bernama Putri Yasmin (10) ditemukan tak bernyawa pada Senin siang sekitar pukul 11.00 WIB.

"Iya benar, ditemukan siang ini sekitar pukul 11.00 WIB dalam keadaan meninggal dunia," ujar Hendra saat dikonfirmasi, Senin (25/10/2021).

Baca juga: Main di Tepi Kali Angke Tangsel, Bocah 9 Tahun Terpeleset lalu Hanyut

Menurut Hendra, korban ditemukan mengambang oleh warga setelah tim SAR gabungan mengurai sampah yang menumpuk di aliran Kali Angke Serpong.

Tumpukan sampah itu berlokasi 5 kilometer dari titik tenggelamnya korban akibat terpeleset pada Sabtu (23/10/2021) sekitar pukul 15.30 WIB.

"Ditemukan mengambang sama warga terus mereka laporan ke kami," kata Hendra.

"Indikasinya memang di antara tumpukan sampah kemarin, kemudian tim SAR gabungan mengurai sampah. Curiganya korban ada di bawah tumpukan sampah," sambungnya.

Baca juga: Bukan 3, Korban Tewas akibat Kecelakaan 2 Bus Transjakarta di Cawang Ada 2 Orang

Setelah ditemukan, kata Hendra, jasad bocah tersebut langsung dievakuasi petugas dari lokasi dan diserahkan kepada pihak keluarga di rumah duka untuk dimakamkan.

"Kami temukan dan langsung kami serahkan kepada pihak keluarga," pungkasnya.

Sebelumnya, seorang anak perempuan berusia 10 tahun hanyut setelah terpeleset saat bermain di tepi Kali Angke.

Peristiwa itu tepatnya terjadi di Lengkong Gudang Timur, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (23/10/2021) sekitar pukul 15.30 WIB.

Baca juga: Polisi Minta Rachel Vennya Bawa Mobil Alphard Bernopol RFS Saat Diperiksa

Komandan Regu Tim Charlie Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tangerang Selatan Ilham Faturohman menjelaskan, kejadian berawal saat korban bermain bersama dua orang temannya di tepi kali.

"Tiba-tiba korban terpeleset. Kondisi kali lagi deres. Karena posisi korban tidak bisa berenang dan arus kali lagi deras, korban tenggelam," ujar Ilham saat dihubungi, Sabtu.

Setelah mendapatkan laporan tersebut tim SAR gabungan langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan pencarian bersama warga setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com