Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Johar Baru Tewas Usai Dikeroyok di Rumah Sakit di Salemba

Kompas.com - 27/10/2021, 08:35 WIB
Ihsanuddin,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Iwan Kurniawan, warga Kampung Rawa, Kecamatan Johar Baru, meninggal dunia diduga akibat dikeroyok di Rumah Sakit Radjak Salemba, Paseban, Senen, Jakarta Pusat.

Dindin, kakak ipar korban mengatakan, peristiwa itu bermula pada Sabtu (23/10/2021) pekan lalu. Korban saat itu pamit ke istrinya dan meninggalkan rumah sekitar pukul 14.30 WIB.

"Pukul 23.00 WIB tiba-tiba ada pihak manajemen dan petugas keamanan datang ke rumah yang menyatakan korban dibilang kecelakaan," ucap Dindin saat dihubungi, Rabu (27/10/2021).

Baca juga: Polisi Sebut Rachel Vennya Dapat Nopol B 139 RFS Secara Resmi dengan Bayar Rp 7,5 Juta

Mendapat kabar tersebut, istri korban langsung bergegas ke RS. Pihak rumah sakit lalu meminta istri korban untuk menandatangi surat tindakan operasi.

"Istrinya merasa ini kan harus tindakan cepat juga akhirnya ditandangani," ujarnya.

Setelah menandatangani surat itu, sang istri baru diberi akses untuk melihat kondisi korban yang tergeletak tak sadarkan diri di tempat tidur RS. Namun ia merasa ada kejanggalan pada kondisi korban.

"Kalau kecelakaan biasanya kan ada tuh luka - luka di badan. Nah ini tidak ada, justru luka lebam di bagian mata," ucap Dindin.

Merasa ada hal yang aneh, Dindin pun mendatangi RS tersebut pada keesokan harinya. Ia bertanya kepada para pegawai mengenai kronologis saat korban tiba di RS dan siapa yang mengantarkan korban.

Baca juga: Teka-teki Pelat RFS Mobil Rachel Vennya Terungkap, Bayar Rp 7,8 Juta hingga Mobil Disita

Namun, para pegawai RS tidak memberi jawaban yang memuaskan.

"Akhirnya saya gertak bahwa saya akan lapor ke polisi. Mereka panik. Akhirnya saya diminta tunggu untuk langsung ketemu dengan pihak manajemen," katanya.

Kepada Dindin, pihak manajemen akhirnya menceritakan versi yang berbeda dengan cerita sebelumnya. Manajemen menyebut bahwa korban sempat melakukan pencurian kepada pasien yang tengah dirawat di RS itu pada Sabtu lalu. Korban kemudian babak belur akibat dipukuli massa karena aksinya terpergok.

"Katanya saudara saya itu dikeroyok massa. Masa iya massa masuk ke rumah sakit, ini sangat janggal bagi kami karena penjelasan awalnya saja sudah berbeda-beda," ucapnya.

Dindin mengatakan, korban sempat menjalani perawatan di RS Radjak, namun nyawanya tak tertolong. Bapak tiga anak itu menghembuskan nafas terakhir pada Selasa (26/10/2021).

"Mayatnya masih di RSCM untuk diotopsi. Kepala korban mengalami retak, dan terjadi luka dalam," ujar Dindin.

Pihak keluarga sudah melaporkan dugaan pengeroyokan ini ke Polres Metro Jakarta Pusat.

Kapolsek Senen Kompol Ari Susanto menyebut, penyelidikan terkait kasus ini masih berlangsung. Sebanyak 10 orang yang diduga mengetahui kejadian itu sudah diperiksa, termasuk dari security rumah sakit.

"Yang mengetahui kejadian itu diperiksa, termasuk security," katanya.

Kompas.com masih berupaya meminta keterangan pihak RS Radjak terkait kejadian ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com