Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bekasi Tetap Lanjutkan Pembangunan Proyek Duplikasi Crossing Tol Becakayu meski Ditolak Warga

Kompas.com - 27/10/2021, 09:53 WIB
Djati Waluyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi terus melanjutkan proyek penyaluran air dari proyek duplikasi crossing Tol Becakayu dan Saluran Tarum Barat ke Kali Bumi Satria Kencana (BSK) meski mendapat penolakan dari warga.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Bekasi Arief Maulana mengatakan pihaknya akan tetap melanjutkan proyek tersebut.

"Tetap (lanjut) jadi kegiatan itu, tuntutannya itu kan tidak boleh mengalirkan (air ke kali BSK) gitu ya," ujar Arief saat ditemui saat mediasi dengan Pemerintah Kota Bekasi, Selasa (26/10/2021) malam.

Arief menjelaskan bahwa proyek tersebut tidak secara otomatis mengalirkan air ke kali BSK. Dia memastikan bahwa proyek tersebut tetap berjalan dengan beberapa poin yang menjadi pertimbangan.

Baca juga: Khawatir Banjir Lebih Parah, Sejumlah Warga Protes Proyek Duplikasi Crossing Tol Becakayu

"Kegiatan itu tidak secara otomatis mengalir karena dilakukan secara sistem pompanisasi, artinya kegiatan ini masih bisa tetap berjalan dengan catatan tidak mengalirkan, ditahan dulu pake pompa," ujarnya.

Selain itu, ia juga mengatakan terkait penanganan banjir di wilayah Kota Bekasi, menurutnya harus dilakukan penataan dari mulai hulu sampai dengan hilir tuntas

Dengan kata lain, aliran air yang dibangun saat ini mulai crossing itu tentunya harus diimbangi juga dengan daerah hilir yang akan menampung terhadap air mengalir ke daerah hilir.

"Nah ini sebagaimana tadi sudah saya sampaikan bahwa dibagian hilir dari Kalimalang itu sendiri harus dilakukan pelebaran saluran, normalisasi dan juga peninggian tanggul," ungkapnya.

Baca juga: 41 RT di Kota Bekasi Masuk Zona Kuning

Bukan hanya itu, ia juga mengungkapkan untuk mengatasi banjir di daerah tersebut diperlukan pembangunan daya atau lonhshore air dan memindahkan pompa rawa tembaga ke daerah hilir mendekati ke kali Bekasi.

"Sehingga lokasi tersebut atau area tersebut dapat dipergunakan juga sebagai upaya untuk menambah tampungan. Jadi pada saat air mengalir dari kali Bekasi begitu mendekati area pompa yang sudah dipindahkan ke hilir tentunya tidak akan masuk ke area rawa tembaga, jadi sudah lewat begitu saja," ujar Arief.

Sebelumnya, forum warga RW Kayuringin Jaya dan RW Bumi Satria Kencana (BSK) Kota Bekasi bersikeras menolak proyek penyaluran air dari proyek duplikasi crossing Tol Becakayu dan Saluran Tarum Barat ke Kali BSK.

Nana Supriatna Kordinator Lingkungan RW 19 Kelurahan Kayuringin Jaya mengatakan proyek tersebut menyebabkan banjir lebih parah di kawasan permukiman mereka.

"Selama ini Kayuringin jaya selalu kebanjiran sekitar 1.5 meter samapai dua meter, itu untuk wilayah 10 RW. Kegiatan (penolakan) ini terus kita perjuangkan untuk tidak memperparah wilayah di Kayuringin," ujar Nana.

Nana mengungkapkan bahwa dibuatkanya proyek tersebut hanya memberi solusi kepada masyarakat yang ada di wilayah Selatan, namun belum memberikan solusi untuk wilayah utara atau Kayuringin Jaya.

Selain itu, jika melihat kondisi 10 RW yang ada di Kayuringin Jaya sendiri merupakan wilayah langganan banjir yang sampai dengan saat ini belum ditemukan solusi untuk mengatasinya.

"Dari awal 2002 terus debit airnya meningkat, terakhir ya 2020 kita sampai 2 meter. jadi keresahan dan kepanikan di 10 RW ini cukup beralasan, karna mereka selama ini kebanjiran, sementara solusi belum ada tapi kita sudah di tambah lagi," ujarnya.

Untuk itu, ia berharap kepada Pemerintah Kota Bekasi untuk menghentikan sementara proyek penyaluran air dari proyek duplikasi crossing Tol Becakayu dan Saluran Tarum Barat ke Kali BSK sampai dengan menemukan solusi terkait banjir di wilayahnya.

"Harapan kami selama kami belum mendapat solusi yah,sebaiknya proyek itu agar tidak membuat resah warga. sebaiknya distop dulu lah, agar memberikan ketenangan sampai jelas bagaimana solusi yang akan diberikan untuk kita," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktokers Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawudz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktokers Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawudz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Megapolitan
Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Megapolitan
Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com