Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Wajib Bawa Tes PCR, Penumpang Bus: Jangan Sampai Masyarakat Terbebani

Kompas.com - 27/10/2021, 16:16 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah penumpang bus di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, menyatakan berkeberatan dengan wacana wajib membawa hasil tes PCR bagi seluruh penumpang moda transportasi.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Pusat berencana untuk menerapkan syarat wajib tes PCR kepada seluruh calon penumpang moda transportasi guna mencegah kenaikan kasus positif Covid-19.

Intan (30), seorang penumpang bus, mengaku berkeberatan dengan kewajiban membawa hasil PCR negatif Covid-19 karena harga tes yang tergolong mahal.

Baca juga: Penumpang Moda Transportasi Wajib PCR, PO Bus di Terminal Poris Plawad Berkeberatan

"Dari sisi warga, Rp 495.000 itu mungkin pada berat, mending beli beras. Dibanding PCR, masih mending tes antigen yang harganya Rp 99.000-an," ucapnya saat ditemui, Rabu (27/10/2021).

Menurut Intan juga, saat kewajiban soal penumpang seluruh moda transportasi khususnya penumpang bus diterapkan, maka jumlah penumpang bus bakal menurun.

"Kalau nanti benar-benar pakai (syarat sertakan) PCR, ini pasti sepi nih. Orang enggak ada yang beli tiket bus, namanya ngebunuh rezeki orang," tutur dia.

Baca juga: Wasekjen PKB: Tes PCR Rp 300.000 Murah bagi Menteri, bagi Rakyat Berharga

Intan berujar, untuk meminimalisasi penularan virus Covid-19 di bus, maka syarat yang diterapkan adalah penumpang wajib sudah divaksinasi Covid-19.

Selain itu, pemerintah juga cukup meningkatkan pengawasan dan edukasi soal protokol kesehatan, utamanya penggunaan masker.

"Kalau mau benar-benar orang untuk menghidari Covid-19 ya pakai masker dengan benar dan vaksinasi. Pas pakai masker juga enggak boleh megang mata, mulut, dan hidung," urai Intan.

Baca juga: Kapan Syarat PCR untuk Penumpang Semua Moda Transportasi Berlaku? Ini Penjelasan Satgas

Dia berharap Pemerintah Pusat dapat meninjau kembali wacana penumpang moda transportasi diwajibkan membawa hasil tes PCR.

Penumpang lain, Pieter (28), merasa berkeberatan dengan aturan soal wajib bawa tes PCR itu karena ekonomi saat ini sedang lemah.

Menurut dia, syarat khusus bagi penumpang bus cukup menunjukkan kartu vaksinasi Covid-19 saja.

"Wajib tes PCR sih keberatan ya, apa lagi bagi orang kecil. Sekarang juga ekonominya lagi lemah. Cukup kaeti vaksin saja menurut saya, enggak usah PCR," papar Pieter saat ditemui, Rabu.

Dia juga berharap agar Pemerintah Pusat mampu meninjau ulang wacana itu.

"Perlu ditinjau ulang, jangan sampai orang terbebani dengan syarat-syarat," harapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang Sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang Sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com