Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harap Begal yang Tewaskan Suaminya Dihukum, Istri: Cukup Saya yang Rasakan, Jangan Ada Orang Lain

Kompas.com - 28/10/2021, 11:21 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rahmawati (30) berharap, pelaku yang membegal dan membacok suaminya, SP (34), segera ditangkap dan diberi hukuman setimpal.

SP tewas dibacok di Jalan Raya Bekasi KM 26, Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, Senin (25/10/2021) dini hari.

"Semoga pelaku cepat ditangkap, kalau bisa diberi hukuman yang sama (setimpal)," kata Rahmawati lewat rekaman suara yang diterima, Kamis (28/10/2021).

Baca juga: Suaminya Tewas Dibacok Begal di Cakung, Istri: Dia Izin Beli Bensin, lalu Tak Ada Kabar

Rahmawati tidak ingin melihat kejadian seperti ini terulang. Oleh karena itu, ia berharap pihak kepolisian memberikan efek jera bagi pelaku.

"Cukup saya aja yang merasakan ini. Jangan ada lagi orang lain yang kena, kasihan bagi keluarga yang ditinggalkan," ujar dia.

Rahmawati bercerita, sebelum SP meninggal dunia, suaminya itu izin keluar rumah untuk membeli bensin. Adapun SP sehari-hari berjualan siomay.

"Habis jualan siomay, suami izin keluar rumah (sekitar pukul 24.00 WIB) karena mau isi bensin, takutnya macet kalo ngisi pagi," kata Rahmawati.

Baca juga: Seorang Pria di Cakung Tewas Dibacok Sekawanan Begal

Setahu Rahmawati, SP izin keluar hanya untuk membeli bensin. Ia tidak tahu bahwa suaminya itu juga janjian menongkrong dengan teman.

"Saya kira pulang, saya kebangun sekitar pukul 03.00 WIB. Kok belum pulang (suami saya)," ujar Rahmawati.

Ia sempat menyetrika pakaian SP yang digunakan untuk bekerja. Rahwamati juga menghubungi SP melalui pesan tertulis, tetapi tak ada respons.

Ia kemudian mendapatkan kabar dari istri teman SP bahwa suaminya dibegal di Ujung Menteng.

Baca juga: Polisi Buru Sekawanan Begal yang Bacok Korbannya hingga Tewas di Cakung

Rahmawati mendapatkan kabar bahwa SP dilarikan ke Rumah Sakit Ananda Bekasi dan ia segera menyusul ke sana.

"Saya datang ke rumah sakit, suami saya udah meninggal," ujar dia.

SP dibacok saat menongkrong bersama salah satu temannya di depan Halte Ujung Menteng. Saat itu, SP sedang memegang ponselnya.

Tidak lama kemudian, datang lima orang dengan mengendarai dua sepeda motor.

"Tiga di antaranya turun dari sepeda motor, satu pelaku mengacungkan celurit ke korban," ujar Kapolsek Cakung Komisaris Satria Darma, Selasa (26/10/2021).

SP mencoba kabur, tetapi jaketnya ditarik oleh salah satu pelaku yang membawa celurit.

Korban kemudian dibacok di bagian tangan kiri dan ponselnya dirampas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com