Haji Darip yang memiliki nama asli Muhammad Arif adalah salah satu tokoh Betawi yang lama menetap di kawasan Klender, Jakarta Timur.
Beliau dikenal sebagai ulama sekaligus panglima perang untuk mengusir penjajah Jepang dari tanah Betawi.
Pria kelahiran 186 itu memulai dakwah untuk menyiarkan agama Islam dari satu mushala ke mushala yang lain. Haji Darip juga dikenal atas kegigihannya dalam berjuang di garis depan untuk mengusir penjajah Belanda dan Jepang dari tanah Betawi.
Dilansir dari laman nu.or.id, Mahbub Djunaedi adalah ketua umum pertama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Mahmum lahir di Jakarta pada 22 Juli 1933.
Dia dikenal sebagai wartawan-sastrawan, agamawan, organisatoris, kolumnis, dan politikus. Dia kerap melontarkan kritik-kritik sosial dalam tulisannya.
Tulisannya memiliki ciri khas yakni satire dan humoris. Bung Karno bahkan terkesan dengan gaya kepenulisan Mahbub Djunaedi hingga menjulukinya sebagai pendekar pena.
KH Ahmad Marzuki bin Mirsod dengan gelar Laqsana Malayang alias Guru Marzuki adalah salah satu ulama Betawi yang berperan penting dalam penyebaran agama islam di Jakarta.
Guru Marzuki adalah keturunan bangsawan Melayu Pattani, sebagaimana nasab melalui ayahnya sampai Sultan Laqsana Malayang, salah satu sultan Melayu di Negeri Pattani Thailand Selatan.
Sementara ibunya berasal dari Pulau Madura dan memiliki garis keturunan dari Maulanan Ishaq, Gresik, Jawa Timur.
Selama menyebarkan agama islam, Guru Marzuki suka berpindah-pindah tempat mulai dari Rawa Bangke (Rawa Bunga) Jatinegara hingga Kampung Muara.
Baca juga: Cerita Haru Korban Kecelakaan Bus Transjakarta: Saya Peluk Seorang Bapak, Kita Masih Selamat . . .