Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Vaksin 2 Kali, Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta: Cukup Antigen

Kompas.com - 29/10/2021, 17:36 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Calon penumpang dari Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, masih mengeluhkan kewajiban membawa hasil tes PCR meski tarif untuk skrining tes Covid-19 itu sudah diturunkan.

Tarif tes PCR dipatok sebesar Rp 275.000 di Jawa-Bali dan Rp 300.000 di luar Jawa-Bali sejak Kamis kemarin.

Rika (35), mengungkapkan bahwa seharusnya penumpang pesawat cukup diwajibkan membawa hasil tes antigen saja.

Sebab, calon penumpang diwajibkan sudah divaksinasi Covid-19.

"Ya kalau menurut saya, kalau pun harganya (tes PCR) sudah turun, itu enggak usah ya. Kan sudah divaksin Covid-19," tutur Rika saat ditemui di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (29/10/2021).

Baca juga: Tes PCR 3 x 24 Jam Akan Dapat Digunakan Penumpang dari Bandara Soekarno-Hatta

Penumpang yang baru mendarat dari Surabaya, Jawa Timur, itu mengaku sudah divaksinasi Covid-19 sebanyak dua kali.

Sementara itu, untuk tes PCR, dia harus merogoh koceknya sebesar Rp 525.000.

Rika melakukan tes PCR tepat pada Kamis kemarin siang, sebelum tarif tes PCR itu turun pada sore harinya.

"Kemarin (Kamis) saya siang, tes masih Rp 525.000. Pas banget sorenya turun jadi yang Rp 275.000-an itu," paparnya.

Kemudian, tarif tiket pesawat dari Surabaya-Bandara Soekarno-Hatta sebesar Rp 800.000.

Dengan demikian, total pengeluarannya untuk perjalanan itu sekitar Rp 1.300.000.

Pengeluaran itu belum termasuk dengan tarif tes PCR dan tiket untuk kembali ke Surabaya.

"Harapannya sih ya dihapus soal yang tes PCR, cukup antigen. Di (dalam) pesawat sendiri juga prokesnya (protokol kesehatan) ketat," urai Rika.

Baca juga: Wajib Tes PCR, Jumlah Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Menurun

Pamungkas (23), calon penumpang lain, mengapresiasi langkah pemerintah yang sudah menurunkan tarif tes PCR.

Langkah itu mempermudah masyarakat yang memang harus naik pesawat.

"Kalau tes PCR ya sangat senang sekali, karena kan sudah dipermudah, disesuaikan (harga tes PCR) oleh pemerintah. Kalau harga sebelumnya kan mahal, keberatan saya," papar Pamungkas saat ditemui di Terminal 3, Jumat.

Penumpang yang hendak ke Medan di Sumatera Utara itu, mengaku sudah divaksinasi Covid-19.

Untuk ke Medan, dia harus membawa hasil tes PCR.

Total pengeluarannya untuk perjalanan tersebut, imbuh Pamungkas, sebesar Rp 1.000.000 termasuk tes PCR dan tiket pesawat.

Baca juga: Tarif Tes PCR di Soekarno-Hatta Rp 275.000 untuk Hasil Keluar Setelah 3 Jam dan 24 Jam

Meski dia mengapresiasi langkah pemerintah, Pamungkas berharap tarif tes PCR dapat diturunkan lagi.

"Berharap kalau tes PCR dapat disesuaikan, diturunkan lagi," katanya.

Penumpang lain bernama Taya (22) berujar, penumpang pesawat yang sudah divaksinasi Covid-19 sebanyak dua kali seharusnya cukup membawa tes antigen.

Meski tarif tes PCR sudah diturunkan, menurut dia, harganya masih terpaut mahal.

"Ya harusnya kayak dulu, yang sudah vaksin dua kali bisa pakai antigen doang. Sekarang ini Rp 275.000 juga masih mahal," papar Taya saat ditemui di Terminal 3, Jumat.

Dia berharap Pemerintah Pusat dapat menurunkan lagi tarif tes PCR.

"Kalau ke Pemerintah Pusat, saya berharapnya harga tes bisa diturunin lagi. Dulu kan udah pernah turun, jadi kalau bisa ya diturunin lagi," kata penumpang yang baru mendarat dari Surabaya itu.

Pelaksana Tugas (PLT) Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir sebelumnya berujar, penurunan harga tes PCR dilakukan setelah menghitung komponen-komponen tes PCR, seperti jasa pelayanan, reagen dan bahan habis pakai (BHP), biaya administrasi, overhead, dan komponen biaya lainnya yang disesuaikan dengan kondisi saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com