JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan bus Transjakarta menghiasi pemberitaan media massa dalam seminggu terakhir. Faktor kelalaian pengemudi kini menjadi sorotan karena dua kecelakaan terjadi dalam rentang waktu dekat gara-gara sopir yang mengantuk.
Kecelakaan pertama melibatkan dua bus Transjakarta yang bertubrukan di Halte Cawang-Ciliwung, Jakarta Timur, Senin (25/10/2021) pagi.
Kecelakaan terjadi setelah salah satu bus tiba-tiba menghantam bagian belakang bus lain yang sedang berhenti di halte. Kecelakaan ini membuat sejumlah penumpang terluka, dan dua orang tewas di tempat.
Empat hari berselang, atau pada Jumat (29/10/2021) pagi, kecelakaan bus Transjakarta kembali terjadi di Jalan Sultan Iskandar Muda dekat Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Bus Transjakarta bernomor polisi B 7719 TGR kecelakaan tunggal karena menabrak beton separator di sisi kanan jalan.
Dalam dua insiden itu, polisi menduga kecelakaan disebabkan sopir mengantuk.
Dalam insiden kecelakaan di Halte Cawang-Ciliwung, sopir bus Transjakarta yang menabrak diduga mengantuk sehingga menghantam bus di depannya. Sopir berdasarkan penuturan polisi baru selesai bekerja pada dini hari dan kembali bekerja beberapa jam setelahnya.
"(Diduga) ngantuk (sopir) yang belakang, jadi tabrak yang depan," ujar Kasi Laka Lantas Polda Metro Jaya Kompol Eko Setio Budi Wahono, Senin (25/10/2021).
Kecelakaan itu menewaskan dua orang, salah satunya sopir bus Transjakarta yang menabrak. Sementara 37 orang menderita luka-luka.
Dirlantas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo menyebutkan, bus Transjakarta yang sedang "ngetem" terdorong dengan kecepatan tinggi dalam insiden kecelakaan itu.
"Kalau kita lihat, posisi akhir kendaraan ini cukup jauh majunya, ada kurang lebih 15 meter dari posisi yang harusnya berhenti," kata Sambodo di lokasi, Senin (25/10/2021).
"Jadi kan terdorongnya dengan kecepatan cukup tinggi," ujar dia.
Dugaan sama dari polisi dalam insiden kecelakaan bus Transjakarta di Jalan Sultan Iskandar Muda.
Anggota kepolisian di lokasi, Aiptu Hartono mengatakan, bus Transjakarta tersebut baru keluar dari pool bus untuk menuju Harmoni.
“Kejadiannya jam 04.40 WIB, jam 5 kurang lah ya. Jadi pengakuan pengemudinya ngantuk, terus nabrak (beton pembatas jalan),” ujar Hartono, Jumat lusa.
Baca juga: Kisah Pilu Korban Tewas Kecelakaan Transjakarta, Baru Antar Lamaran Kerja dan Ingin Temui Anak
Tak ada korban jiwa akibat kecelakaan tersebut.
Namun, akibat kecelakaan tersebut, as roda bagian depan bus patah.
Pengamat Transportasi Azas Tigor Nainggolan khawatir masyarakat semakin takut naik bus Transjakarta. Hal itu disampaikan Azas Tigor menyikapi kecelakaan di Halte Cawang-Ciliwung.
Belum lagi, dalam waktu berdekatan, bus Transjakarta kembali mengalami kecelakaan di Jalan Sultan Iskandar Muda.
"Nanti penumpang takut pakai angkutan umum. Apalagi Transjakarta tabrakan sesama Transjakarta," kata Azas Tigor, Senin (25/10/2021).
Baca juga: Kala Istri Iptu DS Tahu Kabar Duka dari Ponsel Suaminya yang Tertinggal di Rumah
Azas Tigor meminta, pihak terkait transparan dalam menyampaikan penyebab kecelakaan.
"Harus dikasih tahu secara transparan. Karena orang menduga-duga jadi aneh nanti," ujar Azas Tigor.
Azas Tigor juga mengatakan, sistem pengawasan bus Transjakarta perlu dibenahi.
"Ini pengawasan enggak bener. Manajemen Transjakarta masalah. Jadi sopir itu ada waktunya, ada pengawasannya," kata Azas Tigor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.