Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Terakhir Kecelakaan Transjakarta Akibat Sopir Mengantuk, Ada Apa?

Kompas.com - 31/10/2021, 09:45 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan bus Transjakarta menghiasi pemberitaan media massa dalam seminggu terakhir. Faktor kelalaian pengemudi kini menjadi sorotan karena dua kecelakaan terjadi dalam rentang waktu dekat gara-gara sopir yang mengantuk.

Kecelakaan pertama melibatkan dua bus Transjakarta yang bertubrukan di Halte Cawang-Ciliwung, Jakarta Timur, Senin (25/10/2021) pagi.

Kecelakaan terjadi setelah salah satu bus tiba-tiba menghantam bagian belakang bus lain yang sedang berhenti di halte. Kecelakaan ini membuat sejumlah penumpang terluka, dan dua orang tewas di tempat.

Baca juga: Tiga Kecelakaan Maut yang Menghantui Ibu Kota Pekan Ini: Tabrakan Dua Bus Transjakarta hingga Polisi Terlindas Truk

Empat hari berselang, atau pada Jumat (29/10/2021) pagi, kecelakaan bus Transjakarta kembali terjadi di Jalan Sultan Iskandar Muda dekat Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Bus Transjakarta bernomor polisi B 7719 TGR kecelakaan tunggal karena menabrak beton separator di sisi kanan jalan.

Diduga karena sopir ngantuk

Dalam dua insiden itu, polisi menduga kecelakaan disebabkan sopir mengantuk.

Dalam insiden kecelakaan di Halte Cawang-Ciliwung, sopir bus Transjakarta yang menabrak diduga mengantuk sehingga menghantam bus di depannya. Sopir berdasarkan penuturan polisi baru selesai bekerja pada dini hari dan kembali bekerja beberapa jam setelahnya.

"(Diduga) ngantuk (sopir) yang belakang, jadi tabrak yang depan," ujar Kasi Laka Lantas Polda Metro Jaya Kompol Eko Setio Budi Wahono, Senin (25/10/2021).

Baca juga: Petugas Cleaning Service Bandara Soekarno-Hatta Temukan Dompet Berisi Cek Senilai Rp 35,5 Miliar di Terminal 2E

Kecelakaan itu menewaskan dua orang, salah satunya sopir bus Transjakarta yang menabrak. Sementara 37 orang menderita luka-luka.

Dirlantas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo menyebutkan, bus Transjakarta yang sedang "ngetem" terdorong dengan kecepatan tinggi dalam insiden kecelakaan itu.

"Kalau kita lihat, posisi akhir kendaraan ini cukup jauh majunya, ada kurang lebih 15 meter dari posisi yang harusnya berhenti," kata Sambodo di lokasi, Senin (25/10/2021).

"Jadi kan terdorongnya dengan kecepatan cukup tinggi," ujar dia.

Dugaan sama dari polisi dalam insiden kecelakaan bus Transjakarta di Jalan Sultan Iskandar Muda.

Anggota kepolisian di lokasi, Aiptu Hartono mengatakan, bus Transjakarta tersebut baru keluar dari pool bus untuk menuju Harmoni.

“Kejadiannya jam 04.40 WIB, jam 5 kurang lah ya. Jadi pengakuan pengemudinya ngantuk, terus nabrak (beton pembatas jalan),” ujar Hartono, Jumat lusa.

Baca juga: Kisah Pilu Korban Tewas Kecelakaan Transjakarta, Baru Antar Lamaran Kerja dan Ingin Temui Anak

Tak ada korban jiwa akibat kecelakaan tersebut.

Namun, akibat kecelakaan tersebut, as roda bagian depan bus patah.

Alarm bagi Transjakarta

Pengamat Transportasi Azas Tigor Nainggolan khawatir masyarakat semakin takut naik bus Transjakarta. Hal itu disampaikan Azas Tigor menyikapi kecelakaan di Halte Cawang-Ciliwung.

Belum lagi, dalam waktu berdekatan, bus Transjakarta kembali mengalami kecelakaan di Jalan Sultan Iskandar Muda.

"Nanti penumpang takut pakai angkutan umum. Apalagi Transjakarta tabrakan sesama Transjakarta," kata Azas Tigor, Senin (25/10/2021).

Baca juga: Kala Istri Iptu DS Tahu Kabar Duka dari Ponsel Suaminya yang Tertinggal di Rumah

Azas Tigor meminta, pihak terkait transparan dalam menyampaikan penyebab kecelakaan.

"Harus dikasih tahu secara transparan. Karena orang menduga-duga jadi aneh nanti," ujar Azas Tigor.

Azas Tigor juga mengatakan, sistem pengawasan bus Transjakarta perlu dibenahi.

"Ini pengawasan enggak bener. Manajemen Transjakarta masalah. Jadi sopir itu ada waktunya, ada pengawasannya," kata Azas Tigor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com