"Target kami naik 10 persen dari Rp 4,4 juta, jadi kira-kira Rp 4,8 juta," ucap dia.
Untuk itu, dia bersama perwakilan serikat buruh lainnya meminta untuk bertemu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Winarso mengatakan, Anies sudah sepatutnya mengeluarkan kebijakan untuk memutuskan UMP Jakarta naik di angka yang sesuai dengan survei pasar yang dilakukan serikat buruh.
"Tidak ada lagi, ketika Gubernur (lebih memihak) melihat perusahaan, kami warga Jakarta yang berhak bahagia, berhak hidup layak dan berhak sejahtera," kata dia.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, kenaikan UMP Jakarta akan menyesuaikan dengan kemampuan para pengusaha.
Saat ini masih berada dalam kondisi pandemi Covid-19 sehingga tidak semua pengusaha mampu menaikan upah yang tinggi.
"Setiap tahun kalau bicara kenaikan UMP itu kan memang selalu naik, tapi kita situasi sekarang masih pandemi, tentu kita lihat kemampuan para pengusaha," ucap Riza dalam rekaman suara, Selasa (27/10/2021) malam.
Riza mengatakan, sebagai pemerintah posisi Pemprov DKI Jakarta harus adil di tengah-tengah buruh dan pengusaha.
Kehidupan para buruh tentu cukup sulit di tengah pandemi, namun para pengusaha juga membutuhkan perhatian karena dampak dari pandemi Covid-19.
Beban finansial, kata Riza, bahkan dirasakan di tingkat pemerintahan yang pendapatannya terganggu karena pandemi.
"Pemerintah saja berat, apalagi pengusaha, apalagi terlebih masyarakat," ucap dia.
Untuk itu, Riza meminta semua pihak bersabar dan Pemprov DKI Jakarta akan mencarikan solusi terbaik terkait dengan kenaikan upah.
"Jadi memang semua harus adil, nanti kita carikan formula yang terbaik bagi semua pihak," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.