Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Sering Kecelakaan, Pengamat Anggap Manajemen Transjakarta Harus Ikut Diusut

Kompas.com - 01/11/2021, 12:26 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Analis transportasi, Azas Tigor Nainggolan, beranggapan bahwa catatan-catatan kecelakaan bus transjakarta selama 1 tahun belakangan ini adalah alarm untuk mengevaluasi kinerja perusahaan.

Sebagai informasi, terbaru, bus transjakarta kembali terlibat kecelakaan, yaitu pada Jumat (29/10/2021) di Jalan Sultan Iskandar Muda, Jakarta Selatan, dan sopirnya kini sedang dalam proses pemecatan oleh PT Transjakarta.

Sebelumnya, bus transjakarta terlibat kecelakaan parah pada pekan lalu di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, menewaskan 2 orang dan mengakibatkan sejumlah penumpang luka cukup parah.

Baca juga: Polda Metro Jaya Gelar Perkara Kecelakaan 2 Bus Transjakarta yang Tewaskan 2 Orang

Menurut Tigor, pemecatan sopir bus yang terlibat kecelakaan tidak cukup.

“Perlu audit kinerja terhadap manajemen dan direksi Transjakarta karena merekalah kunci akhir dalam operasional bus transjakarta,” ujar Tigor melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Senin (1/11/2021) pagi.

“Sanksi tegas kepada setiap kali terjadi kecelakaan harus diberikan kepada manajemen Transjakarta agar ada rasa tanggung jawab melayani dengan baik. Manajemen Transjakarta harus paham betul bus yang dioperasikannya itu membawa manusia juga di jalan raya umum yang banyak juga pengguna jalannya,” tambahnya.

Tigor yang juga seorang advokat pun mendorong agar kasus-kasus kecelakaan yang melibatkan bus transjakarta diproses hukum oleh kepolisian, utamanya yang mengakibatkan korban jiwa.

Baca juga: Pengamat: Pemprov DKI Harus Ganti Seluruh Jajaran Direksi Transjakarta

Proses hukum untuk kasus-kasus semacam itu juga, menurutnya, tidak boleh berhenti pada aktor lapangan, dalam hal ini sopir bus, melainkan hingga tingkat direksi.

“Ketentuan hukum pidana dalam Pasal 359 dan Pasal 360 KUHPidana mengatur bahwa siapa saja yang terlibat dan menjadi penyebab kecelakaan lalin harus dihukum. Dalam kejadian kecelakaan Transjakarta ini manajemen perusahaan Transjakarta juga bersalah dan lalai mengawasi serta tidak menerapkan SOP dengan benar,” ungkap Tigor.

“Manajemen Transjakarta harus dihukum tegas karena patut diduga bersalah karena lalai menjalankan kewajiban hukumnya sebagai manajemen yang mengoperasikan layanan Transjakarta. Kelalaian itu mengakibatkan adanya korban luka-luka dan meninggal dunia,” lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com