Gelar duta seharusnya tidak diberikan kepada sembarang orang. Duta memiliki tugas khusus dan butuh kriteria tertentu.
Meminjam teori belajar sosial dari Albert Bandura, tingkah laku manusia bukan semata-mata karena refleks otomatis atas stimulus, melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif manusia itu sendiri.
Teori belajar sosial dari Albert Bandura didasarkan pada tiga konsep reciprocal determinism yakni pendekatan yang menjelaskan tingkah laku manusia dalam bentuk interaksi timbal balik secara terus menerus antara kognitif, tingkah laku, dan lingkungan.
Dengan tingkah lakunya, seseorang mengontrol lingkungan tapi sekaligus ia dikontrol oleh lingkungan.
Selanjutnya, beyond reinforcement. Setiap unit respons sosial yang kompleks harus dipilah-pilah untuk dibangun kembali satu per satu. Maka, bisa jadi orang tersebut malah tidak belajar apa pun.
Reinforcement penting dalam menentukan apakah suatu tingkah laku akan bertahan terus menerus atau tidak. Akan tetapi hal ini bukanlah satu-satunya pembentuk tingkah laku.
Orang dapat belajar melakukan sesuatu hanya dengan mengamati dan kemudian mengulang apa yang dilihatnya.
Belajar melalui observasi tanpa ada reinforcement yang terlibat berarti tingkah lakunya ditentukan oleh antisipasi konsekuensi.
Teori belajar tradisional sering terhalang oleh ketidaksenangan atau ketidakmampuan seseorang dalam menjelaskan proses kognitif.
Konsep Bandura menempatkan manusia sebagai pribadi yang dapat mengatur diri sendiri (self regulation), memengaruhi tingkah laku dengan cara mengatur lingkungan, menciptakan dukungan kognitif, dan mengadakan konsekuensi bagi tingkah lakunya sendiri.
Berpijak dari teori sosial Albert Bandura, ada dua kriteria yang harus dipenuhi seseorang yang diankat menjadi duta.
Pertama, sosok tersebut harus mampu mengidentifikasi atau mendorong orang lain untuk melakukan sesuatu seperti yang dia lakukan. Figur yang dijadikan duta harus bisa memotiviasi dan menginspirasi khalayak.
Kedua, figur yang dijadikan duta juga harus memberikan contoh dan dukungan.
Berpijak dari kriteria tersebut, duta seharusnya diberikan kepada sosok yang berprestasi sekaligus bisa memberikan inspirasi.
Presenter Najwa Shihab pernah didapuk menjadi Duta Baca Indonesia. Dengan posisi tersebut, Najwa menjadi motivator dalam membangkitkan kegemaran membaca dan mengampanyekan kegemaran membaca melalui berbagai media.