JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Terminal Luar Kota Kalideres Revi Zulkarnain mengatakan bahwa perusahaan operator (PO) bus saat ini mau tak mau harus menggabungkan penumpang dari berbagai terminal di Jakarta.
"Jadi semua terminal itu digabungkan penumpangnya. Misalnya, diambil penumpang dari Tangerang, lalu ke Kalideres, dilanjutkan ke Kampung Rambutan dan Pulogebang," jelas Revi saat dikonfirmasi, Senin.
Hal ini dilakukan untuk menyiasati sepinya penumpang selama pandemi Covid-19, khususnya selama pemberlakuan pembatasan mobilitas warga.
Baca juga: PPKM Sudah Level 2, Terminal Kalideres Masih Sepi Penumpang
Revi menjelaskan, secara teknis, perjalanan bus nantinya akan dikemudikan oleh sopir secara bergantian.
"Jadi sopirnya bergantian, tapi armadanya lebih sedikit," kata dia.
Strategi ini terpaksa dilakukan operator bus, lantaran jumlah penumpang bus yang sedikit. Hal ini sejalan dengan jumlah armada bus yang beroperasi.
"Dulu saat normal (sebelum pandemi), bus bisa beroperasi 200 per hari. Sekarang, paling banyak 50 bus yang masuk ke terminal, " jelas Revi.
Baca juga: Penumpang di Terminal Kalideres Belum Diwajibkan Bawa Hasil Tes PCR
"Contoh seperti Sinar Jaya itu dulu paling bisa 40 bus per hari. sekarang antara 7 bus. itupun penumpangnya digabung dengan terminal lain," kata dia.
Namun, lanjut Revi, ada saja armada bus yang tidak mendapatkan penumpang meski sudah masuk ke terminal.
"Kadang-kadang ada (bus) yang masuk, datang terus balik lagi ke pul, karena enggak dapat penumpang," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.