Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Tim Jaguar Polres Depok, Kunci Motor Dibuang Pemabuk hingga Antar Pulang Cabe-cabean

Kompas.com - 02/11/2021, 10:35 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - "Saat kita akan melanjutkan patroli, kunci motor kita tidak ada semua," ujar Iptu Winam Agus.

Hilangnya kunci motor saat bertugas adalah satu cerita yang terpatri dalam ingatan Tim Jaguar Polres Metro Depok saat bertugas sejak tahun 2004.

Iptu Winam, Kepala Tim Jaguar Polres Metro Depok begitu mengenang cerita itu selama bertugas.

Sebagai aparat penegak hukum, ia senang dalam bertugas. Meskipun tak selalu mulus.

Kala itu, ia bersama timnya dikerjai oleh para pemabuk di jalan.

Baca juga: Kapolda Metro Bakal Lebur Tim Patroli Malam, Kepala Tim Jaguar: Kami Siap Dibubarkan

Kelompok pemabuk saat itu tengah asyik pesta minuman keras (miras). Tim Jaguar mencegah dan menyita miras mereka.

Begitu ingin melanjutkan patroli menggunakan motor, kuncinya ternyata sudah tak ada. Ternyata, kelompok tersebut sudah pergi dan bubar dari lokasi.

"Kami duga kelompok itu yang buang kunci motor kami. Mungkin tidak terima dengan cara penanganan kita, dan banyak lagi," lanjut Winam.

Meski dikerjai, Tim Jaguar merasa senang jika bisa menangani permasalahan.

"Kami senang kalau dapat menyelesaikan keributan massal antarormas atau antargeng motor," kata Winam

Winam mengatakan, kehadiran Tim Jaguar disegani oleh anggota ormas. Mereka tak lagi ribut.

"Sehingga tidak mau ribut lagi, karena kami mengedepankan persuasif humanis. Selama mereka bisa kami ajak dialog," sambungnya.

Baca juga: Cerita Youtube Raimas Backbone Punya 1,39 Juta Pengikut: Bantu Biaya Operasional hingga Dihapus Setelah Mutasi Ambarita

Dalam bertugas, Winam mengatakan, pihaknya pernah juga ditantang untuk adu jotos. Namun, ia tak meladeni tantangan itu.

"Tapi tidak kami ladeni karena untuk apa? Pasti nanti timbul masalah baru yang tidak mungkin membenarkan tindakan kita," ungkap Winam.

Menurut Winam, menjalani tugas sebagai anggota Team Jaguar merupakan sukarela dan pengabdian.

Karena selain tugas rutin, Tim Jaguar juga harus siap dibutuhkan kapan saja dan dalam situasi apapun, termasuk menjalani tugas yang sebenarnya bukan tugas utama dari tim tersebut.

Winam menyebut meski tugas utama pihaknya menangani masalah kejahatan jalanan, Tim Jaguar tak jarang ikut menangani masalah sosial yang kerap terjadi di wilayah operasinya.

Ia mengaku timnya sudah kerap menemukan orang-orang yang dinilai membutuhkan bantuan, mulai dari pengamen hingga remaja-remaja putri.

"Ada ibu-ibu yang pengen ke pasar enggak ada kendaraan, kami antarkan, atau pengamen yang terlalu malam kami pulangin. Terus cabe-cabean juga iya, kami pulangin ke orangtuanya, padahal orangtuanya bilang, 'Tobat, Pak, ngurusin anak ini'," kata Winam.

Baca juga: Pemuda Depok Dibekuk Tim Jaguar akibat Bonceng 4 Malam-malam, Ternyata Bawa Senjata Tajam

Awal mula Tim Jaguar

Akhir 2014, wilayah Depok diramaikan dengan sejumlah perampokan sepeda motor yang disertai dengan aksi kekerasan. Aksi ini kemudian lebih dikenal dengan istilah begal.

Ada beberapa kasus begal di sejumlah wilayah Kota Depok. Dua di antaranya berakhir dengan tewasnya dua orang korban.

Dari situ, Polres Metro Depok membentuk tim khusus yang dinamakan Team Jaguar.

Jaguar merupakan akronim dari Penjaga Gangguan dan Anti Kerusuhan, mengacu pada tugas utama tim ini.

Pada awalnya Team Jaguar adalah tim yang terdiri dari para polisi yang berasal dari berbagai kesatuan, dari mulai Intel, Reskrim, Sabhara, Provost, hingga staf yang bertugas di bagian administrasi di Mapolresta Depok.

Meski demikian, setiap anggota Team Jaguar dilatih kemampuan yang sama dalam hal tempur jarak dekat dan teknis penggerebekan.

Team Jaguar hanya bertugas pada malam hari, tepatnya dari pukul 23.00-06.00 WIB.

Sehingga pada siang hari, seluruh anggota tim kembali ke kesatuan dan tugasnya masing-masing.

"Ada yang dinas di bank. Siang jaga bank, kalau malam jadi Jaguar," ujar Winam pada 2017 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com