TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangerang Selatan tetap menambah jumlah sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM), meski ditemukan kasus Covid-19 di antara pihak yang terlibat skema itu.
Sebagaimana diketahui, sebanyak 43 orang yang terlibat PTM terbatas di Tangsel positif Covid-19.
Kepala Dindikbud Kota Tangsel Taryono berujar, penambahan itu dilakukan berdasar survei ke sekolah jenjang TK-SMP.
Menurut Taryono, penambahan jumlah sekolah yang menggelar PTM dan temuan kasus Covid-19 di sekolah merupakan dua hal yang tak bisa disamakan.
"Itu kan berbeda. Tetap prosesi pelaksanaan PTM terbatas itu kan memang berdasarkan hasil survei kesiapan sekolah," ucap Taryono dalam rekaman suara yang diterima, Selasa (2/11/2021).
"Itu (penambahan sekolah) terus dilakukan. Masih akan terus ditambah, tentu saja," sambungnya.
Dia menyebut, guna mencegah penularan lebih lanjut virus Covid-19 di area sekolah, Dindikbud Kota Tangsel langsung membatalkan PTM di sekolah yang warganya terpapar.
Baca juga: Menkes Akui Ada Kasus Covid-19 di Sekolah, tapi Jumlahnya Sedikit
Menurut Taryono, temuan kasus di sebuah sekolah dapat dijadikan pelajaran bagi TK-SMP lain agar dapat mengantisipasi penularan Covid-19 di sekolah masing-masing.
"Dijadikan pelajaran untuk lebih mengantisipasi saat pelaksanaan PTM, termasuk men-tracing orangtuanya. Apakah orangtuanya sehat atau tidak dalam keluarga itu, ada yang terpapar atau tidak," papar dia.
Taryono menambahkan, sekolah yang sempat membatalkan PTM-nya saat ini sudah kembali menggelar skema itu.
Meski demikian, dia tidak mengungkapkan jumlah sekolah yang sempat membatalkan skema belajar di sekolah itu.
"Totalnya (sekolah batalkan PTM) ini tadi kami lagi disinkronisasi. Yang jelas langsung dihentikan saja dan saat ini sudah normal kembali," katanya.
Sebagai informasi, sejak 6 September 2021 hingga saat ini, ada 111 TK, 124 SD, dan 103 SMP yang sudah menggelar PTM terbatas di Tangsel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.