JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pengerukan lumpur menjadi salah satu upaya Pemprov DKI Jakarta untuk menambah daya tampung drainase di DKI Jakarta.
Karena meningkatkan kapasitas drainase untuk mengalirkan air, kata Riza, harus terus ditingkatkan untuk mencegah banjir terjadi.
"Volume daya tampung air, kapasitas tampung air itu yang harus kita tingkatkan. Pertama adalah dengan cara melakukan pengerukan sedimen yang ada, yang menumpuk," kata Riza saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (2/11/2021).
Baca juga: Percepat Banjir Surut di Gandaria City, Pemkot Jaksel Keruk Lumpur Kali Grogol dan Lebarkan Saluran
Riza mengatakan, ada 13 sungai yang melewati Jakarta dan kurang lebih 30 waduk dan situ yang menjadi tempat aliran air.
Untuk kapasitas menjadi maksimal, Riza mengatakan Pemprov DKI sudah mengerahkan 257 alat berat untuk melakukan pengerukan lumpur di sistem penampungan air Jakarta.
"Itu upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan daya tampung," ucap dia.
Riza juga bertutur program naturalisasi dan normalisasi yang dikerjakan bersama Kementerian PUPR menjadi salah satu upaya meningkatkan sistem drainase di Jakarta.
Namun dia mengakui naturalisasi sulit berjalan karena proses pembebasan lahan yang kini diduduki oleh warga.
Baca juga: Diguyur Hujan Lebat, Lima Kecamatan di OKU Terendam Banjir
Cara lain untuk menambah sistem drainase, Riza mengatakan Pemprov DKI Jakarta menggenjot pembangunan sumur resapan yang dinilai sudah memiliki dampak positif terhadap pengendalian banjir Jakarta.
"Alhamdulillah keliatan dampaknya dari gerebek lumpur atau pengerukan keliatan dampaknya sumur resapan juga keliatan dampak (positif)," ucap dia.
Sebagai informasi, sistem drainase di DKI Jakarta saat ini berkapasitas maksimal curah hujan 100 milimeter per hari untuk jalan protokol dan sekitarnya.
Sedangkan untuk drainase di kawasan padat penduduk seperti perkampungan hanya mampu menampung curah hujan 50 milimeter per hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.