JAKARTA, KOMPAS.com - Soewarni Mansjoer, 85, telah tinggal di rumah susun untuk warga lanjut usia (Rusun Lansia) RIA Pembangunan di Jalan Karya Bhakti, Cibubur, Jakarta Timur, sejak 2009 lalu.
Sebelum hijrah ke Jakarta dan tinggal di Rusun Lansia, Soewarni mengabdi sebagai profesor ahli farmasi kedokteran di Universitas Sumatera Utara (USU).
Dia mengajar sebagai dosen pascasarjana di USU selama bertahun-tahun sebelum memutuskan unutk pensiun.
Kepindahan Soewarni ke Jakarta bukan tanpa alasan. Cerita berawal ketika sang suami mengajak Soewarni untuk hijrah dari Medan ke Jakarta dan menghabiskan masa tua berdua di Ibu Kota.
Sang suami mengajaknya untuk tinggal di sebuah rumah kecil di Jakarta dengan ditemani seorang sopir.
"Katanya kita hijrah ke Jakarta, tinggal di rumah yang kecil saja, jangan sebesar ini, tapi kita punya sopir dan mobil. Saya bilang oke tapi saya (suami) berangkat duluan, nah saya pikir dia berangkat duluan untuk cari rumah, eh enggak tahunya dia betul-betul berangkat pulang (meninggal dunia)," kata Soewarni di STW RIA Pembangunan, Kamis (22/8/2019).
Obrolan singkat itu seakan isyarat bagi Soewarni ditinggal sang suami untuk selamanya. Pada 2006, suami tercinta Soewarni meninggal dunia tepat di pangkuannya, sesaat sebelum menunaikan shalat.
Serangan jantung telah merenggut nyawa teman hidup Soewarni itu. Setelah itu, Soewarni hidup sendiri. Namun, dia tak ingin larut dalam kesedihan.
Setahun setelah suaminya wafat, Soewarni memutuskan untuk mewujudkan impian sang suami dan pindah ke Jakarta. Dia juga tak lupa pesan sang suami agar dirinya belajar mengaji Al Quran.
Baca juga: Polantas yang Minta Sekarung Bawang Saat Tilang Truk di Bandara Soekarno Hatta Dimutasi
"Tahun 2007 saya hijrah dari Medan. Saya jual semua harta saya di Medan dan hijrah ke Jakarta. Saya beli apartemen di Depok. Saya tinggal di sana sekaligus belajar ngaji dengan ustaz di sana," ujar Soewarni.
Namun, tinggal di sebuah apartemen seorang diri tak membuat Soewarni betah. Hal itu dibarengi dengan guru mengajinya yang juga tidak betah mengajar baca Al Quran di apartemen.
"Di apartemen saya sendiri, belajar ngaji di apartemen juga, katanya saya enggak betah mengajar ngaji di sini karena yang lewat itu (di sekitar apartemen) orang-orang yang tidak berjilbab," ujar Soewarni.
Selama satu setengah tahun tinggal di apartemen, Soewarni akhirnya pindah pada 2009 ke STW RIA Pembangunan di sebuah rusun di lantai 2.
Berkat bantuan sanak saudaranya yang tinggal di Jakarta sebagai penanggung jawab dirinya di rusun, Soewarni diterima sebagai penghuni rusun.
Di sana, Soewarni melakukan kegiatan sehari-hari sekaligus belajar membaca Al Quran di mushalla milik STW.