JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Timur membuat sejumlah inovasi untuk mencegah genangan dan banjir saat musim hujan.
Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur melakukan terobosan baru dengan membuat rain garden dan bioswale di area ruang terbuka hijau (RTH) untuk dijadikan daerah resapan air.
Kepala Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur, Christian Tamora Hutagalung mengatakan, rain garden akan dibuat berupa area cekungan berbentuk taman dengan berbagai media tanam.
Baca juga: 59 RTH Mulai Dibuka, Wagub DKI Minta Masyarakat Tetap Jaga Protokol Kesehatan
Sementara bioswale merupakan saluran vegetasi dan depresi untuk mengendalikan limpasan air hujan berbentuk linear atau memanjang. Saluran ini akan dihubungkan dengan saluran kota.
"Dengan terobosan ini, kami harapkan keberadaan taman, selain memperindah tata kota juga mampu mengurangi potensi banjir," kata Christian dalam sebuah keterangan, Rabu (3/10/2021).
Pembuatan rain garden dan bioswale dilakukan di 10 titik kecamatan di Jakarta Timur, di yaitu di jalur hijau Jalan Jendral Basuki Rahmat, Jalan Dr Soemarno, Jalan DI Panjaitan, Jalan Kedondong, Jalan Alu-Alu, Jalan Ahmad Yani. Kemudian, Jalan Mayjen Sutoyo, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jalan Pulo Mas, dan Jalan Persahabatan Utara.
Christian mengatakan, pihaknya sedang mempercepat pembangunan rain garden dan bioswale. Tiga lokasi ditargetkan rampung pada akhir 2021. Sementara tujuh lokasi lainnya ditargetkan rampung pada awal 2022.
"Ketiga lokasi yang dikerjakan berada di RTH Jendral Basuki Rahmat (rain garden), Jalan Dr. Soemarno (rain garden), dan Jalan DI Panjaitan (bioswale)," kata Christian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.