Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Vaksinasi Anak 6-11 Tahun, Pemkot Jaksel Tunggu Keputusan Dinkes DKI

Kompas.com - 03/11/2021, 17:06 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Selatan masih menunggu keputusan Dinas Kesehatan DKI Jakarta terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak berusia 6-11 tahun.

Hal itu dikatakan Kasudinkes Jakarta Selatan Helmi, saat dihubungi pada Rabu (3/11/2021).

"Belum (gelar vaksinasi anak 6-11). Kami kan induknya ke Dinas Kesehatan Provinsi. Kebijakannya menunggu dari sana. Dinas juga menyesuaikan dari Kementerian Kesehatan. Urutannya seperti itu," ujar Helmi.

Baca juga: Kapan Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Dilaksanakan? BPOM: Keputusan Ada di Kemenkes

Helmi mengatakan, saat ini pihaknya masih fokus melakukan vaksinasi Covid-19 untuk anak di atas usia 12 hingga lansia. Adapun pencapaian vaksinasi itu sudah mencapai 80 persen.

"Masih berlangsung vaksinasi yang sesuai sasaran. Meski sudah 80 persen masih banyak masyarakat yang belum tervaksinasi," kata Helmi.

Adapun penyelesaikan vaksinasi Covid-19 yang tersisa 20 persen diharapkan dapat dilakukan secepatnya dengan sesuai sasaran saat ini.

Baca juga: Vaksinasi Anak 12-17 Tahun di Tangsel Masih Jauh dari Target

"Targetnya pokonya sebanyak-banyaknya divaksinasi. Itu 20 persen yang masuk sasaran. Kalau anak-anak (usia 6-11) kan sekarang belum masuk sasaran. Berarti di luar itu. Dari usia di atas 12 tahun hingga lansia," kata Helmi.

Sebagaimana diketahui, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Senin (1/11/2021), telah mengumumkan vaksinasi Sinovac yang pertama mendapat izin untuk digunakan pada anak usia 6-11 tahun.

Vaksinasi Sinovac yang dapat digunakan untuk anak usia 6-11 tahun adalah CoronaVac maupun vaksinasi Covid-19 yang diprodukai oleh Bio Farma.

Baca juga: Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Dilakukan Setelah Vaksinasi Dosis Pertama Nasional Capai 70 Persen

Setelah Sinovac, BPOM memberikan lampu hijau untuk dua vaksin lainnya, yakni Pfizer dan Sinopharm. Kedua vaksin ini kemungkinan besar akan menyusul Sinovac untuk mendapat EUA bagi anak usia 6-11 tahun dari BPOM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com