JAKARTA, KOMPAS.com - Aggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, William Sarana, meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memenuhi janjinya dalam penangan banjir di Jakarta.
"Banjir ini seharusnya dapat diantisipasi karena sudah terjadi dari tahun ke tahun dengan penyebab sama,” ujar William dalam keterangan tertulis, Rabu (3/11/2021).
Wiliam mengatakan, banjir yang terjadi di Jakarta diakibatkan belum selesainya program pembangunan sodetan serta terhentinya pengadaan tanah yang akan digunakan dalam program naturalisasi dan normalisasi Sungai Ciliwung.
Baca juga: 10 Posko Pengungsian Disiapkan bagi Korban Banjir di Kampung Melayu
Program itu sendiri termaktub dalam Instruksi Gubernur Nomor 49 Tahun 2021 yang seharusnya dilakukan sejak Oktober 2021.
“Seharusnya dari Oktober sudah dilakukan ternyata sekarang pengadaan tanah dan pembangunan sodetan masih terhambat sengketa lahan sampai makelar tanah, bahkan belum lagi Pemprov DKI Jakarta di akhir 2020 dapat komplain dari Kementerian PUPR karena baru membebaskan lahan 16 hektar dari 40,67 hektar, jadi normalisasi belum bisa berjalan, ” ujarnya.
Untuk itu, ia meminta Gubernur Anies harus serius menangani banjir khususnya di sisa satu tahun terakhir jabatanya.
“Ini adalah musim hujan terakhir Anies, harusnya setelah empat tahun menjabat, daerah rawan banjir seperti Kebon Pala ini dapat surut dengan lebih cepat. Kebon Pala banjir November 2017 lalu, masa banjir lagi sekarang," ujarnya.
Wiliam melanjutkan, jangan sampai masyarakat yang sudah menderita akibat pandemi terkena banjir yang seharusnya bisa diantisipasi.
“Kami meminta program-program penanganan banjir di hulu seperti normalisasi segera diselesaikan, dan program di hilir seperti sodetan diselesaikan pula” ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.