Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gagang Bayam, “Primadona” Berkaki Panjang yang Usir Hama di Rumput Lapangan Latih JIS

Kompas.com - 05/11/2021, 06:13 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

Sumber Mongabay

JAKARTA, KOMPAS.com - Paruhnya tidak berhenti mematuk ke dalam tanah sementara kaki panjangnya terus melangkah. Sesekali, ia beradu cepat dengan beberapa kawan.

Dialah burung gagang bayam timur, atau juga dikenal sebagai burung kaki bayam, yang dimanfaatkan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk merawat rumput di Jakarta International Stadium (JIS)

Burung bernama latin Himantopus leuchocepalus ini memiliki dua warna di tubuhnya, yaitu hitam dan putih. Kakinya berwarna merah muda dan panjang.

Dilansir dari Mongabay.co.id, burung yang tersebar di Australia, Filipina, Selandia Baru, dan Indonesia ini biasa hidup berpasangan ataupun dalam kelompok kecil, antara lima sampai puluhan.

Baca juga: Cara Unik Merawat Rumput Berstandar Internasional di JIS, Burung Kaki Bayam Jadi Andalan

Gagang bayam memangsa hewan invertebrata atau avertebrata kecil, seperti serangga, cacing, dan siput.

Hal ini lah yang membuat Jakpro memelihara kawanan Gagang Bayam untuk membasmi hama di lapangan sepakbola JIS.

Lapangan tersebut memiliki rumput spesial, yakni rumput hybrid yang merupakan campuran dari rumput alami dan sintetis. Kualitas rumput disesuaikan dengan standar Federasi Sepakbola Internasional (FIFA).

Adapun rumput alami di JIS didatangkan dari Boyolali, Jawa Tengah, dan rumput sintetis didatangkan dari Italia.

Sebelumnya, Direktur Pengelolaan Aset PT Jakarta Propertindo, Gunung Kartiko mengatakan bahwa JIS mengusung konsep green building. Oleh karena itu, pengelolaan rumput di stadion itu dilakukan secara alami.

Baca juga: Jakpro Siapkan 30 Burung Kaki Bayam untuk Pelihara Rumput Lapangan JIS

“Kami tidak memakai pestisida. Kami optimalkan peran alam dengan burung kaki bayam yang berfungsi membasmi hama laut di rumput,” beber Kartiko, Rabu (3/11/2021).

Selain itu, rumput disiram secara rutin sebanyak dua sampai tiga kali sehari. Pemotongan rumput dilaksanakan dua kali seminggu, dan pemupukan satu kali sebulan.

Semua perawatan dilakukan sesuai dengan standar FIFA.

Sejauh ini, progres pembangunan JIS baru mencapai sekitar 80 persen.

Harapannya, pengelola sudah bisa melakukan soft opening pada Desember 2020 nanti saat pertandingan internasional Tim Indonesia U-19 digelar.

JIS ditargetkan rampung dan beroperasional 100 persen pada Maret 2022.

Baca juga: Catat, Ini Lokasi Uji Emisi Motor dan Mobil di Jakarta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com