Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Lokasi di Jakarta Timur Masih Rawan Banjir, Bagaimana Penanganannya Sejauh Ini?

Kompas.com - 05/11/2021, 15:41 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua lokasi di Jakarta Timur masih rawan kebanjiran, yakni Kelurahan Kampung Melayu di Kecamatan Jatinegara dan Kelurahan Cipinang Melayu di Kecamatan Makasar.

Lebih spesifik lagi, lokasi rawan banjir itu berada di RW 04 dan 05 Kampung Melayu atau biasa yang disebut daerah Kebon Pala, dan di RW 04 Cipinang Melayu. Lokasi-lokasi itu memiliki ketinggian tanah yang rendah dan berbatasan langsung dengan aliran sungai besar.

Permukiman warga RW 04 dan 05 Kampung Melayu berbatasan langsung dengan Kali Ciliwung. Sementara wilayah RW 04 Cipinang Melayu dialiri Kali Sunter.

Ketika sungai itu meluap dan berstatus siaga 1 atau 2, banjir tinggal menunggu waktu. Terlepas dari curah hujan lokal di daerah itu tinggi atau tidak.

Baca juga: Banjir di Cipinang Melayu Surut Dini Hari, Pengungsi Kembali ke Rumah

Terbaru, banjir kiriman terjadi di wilayah RW 04 Cipinang Melayu, Senin (1/11/2021) sore. Ketinggian air bervariasi, dari 40 sentimeter hingga 1,5 meter. Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Yusmada Faizal Samad mengatakan, banjir itu akibat luapan Kali Sunter.

Ketinggian air di pos pantau Sunter Hulu mulai naik pada Senin pukul 12.00 WIB, dari siaga 4 menjadi siaga 3. Pada pukul 15.00 WIB, pos pantau berstatus siaga 1.

"Siaga 1 itu selama tiga jam," kata Yusmada di lokasi.

Di Kampung Melayu, banjir terakhir menggenang wilayah Kebon Pala pada Senin dini hari lalu juga. Ketinggian banjir 40 sentimeter.

Satu hari sebelumnya, Minggu (31/10/2021), di wilayah sama, banjir juga terjadi dengan ketinggian air mencapai 70 sentimeter. Sementara pada 29 Oktober, ketinggian air mencapai 1,3 meter. Luapan Kali Ciliwung menjadi faktor dominan penyebab terjadinya banjir.

Penanganan banjir Kampung Melayu

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Pemerintah Kota Jakarta Timur merenovasi puluhan rumah di Kampung Melayu menjadi rumah panggung agar tak lagi tergenang banjir.

Rumah panggung itu selesai dibangun dan diresmikan pada Juni 2021. Namun, saat banjir hari Minggu lalu, rumah-rumah panggung itu ikut terendam.

Sebanyak enam unit mobil quick response dikerahkan Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur guna menyedot banjir di wilayah RW 04 Cipinang Melayu, Makasar, Senin (1/11/2021). KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD Sebanyak enam unit mobil quick response dikerahkan Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur guna menyedot banjir di wilayah RW 04 Cipinang Melayu, Makasar, Senin (1/11/2021).

Ketua RT 13 RW 04 Kampung Melayu, Sanusi mengatakan, rumah panggung dapat mengurangi dampak banjir meski ikut terendam.

"Dulu sebelum renovasi, kalau siaga 3, banjir sudah selutut. Sekarang beda, siaga 3 paling sebetis," kata Sanusi, Selasa lalu.

Selain rumah panggung, proyek normalisasi Kali Ciliwung juga menjadi bagian dari program untuk mengatasi banjir di Kampung Melayu. Namun, belakangan, pembebasan lahan untuk proyek normalisasi itu terhambat.

Aput (64), warga bantaran Kali Ciliwung wilayah Kampung Melayu, mengaku belum mendapatkan kabar soal pembebasan lahan. Ia tak tahu kapan penggusuran dilakukan, terlebih ihwal uang ganti rugi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com