Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curi 11 Motor dalam 3 Bulan, 2 Maling di Cilincing Jual Hasil Curian dengan Harga Miring

Kompas.com - 05/11/2021, 16:09 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - AH (28) dan BM (23), dua maling motor yang kerap beraksi di kawasan Cilincing, Tanjung Priok, Jakarta Utara, berhasil mencuri 11 motor dalam kurung waktu tiga bulan.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Guruh Arif Darmawan mengatakan bahwa setiap motor itu dijual dengan harga miring, yakni Rp 2,2 juta per unit.

"Menurut pengakuan sudah tiga bulan, para pelaku saat digeledah kami mendapat 11 unit sepeda motor," kata Guruh saat jumpa pers di Polres Metro Jakarta Utara, Jumat (5/11/2021).

Baca juga: Bukan Curi Motor atau Barang Dagangan di Petshop, Maling Ini Malah Ambil Dua Bohlam

"Kendaraan ini, setelah dicuri dijual dengan harga Rp 2,2 juta," sambungnya.

Menurut Guruh, uang itu digunakan dua pelaku untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Penangkapan ini berawal ketika Tim Opsnal Polsek Cilincing melakukan patroli pada Rabu (3/11/2021) pada pukul 04.00 WIB.

Saat itu polisi melihat dua pria yang mencurigakan.

"Tim Opsnal dipimpin Kanit melakukan observasi, mencurigai dua orang berboncengan menggunakan motor namun para pelaku melarikan diri," ucap Guruh.

Baca juga: Curi Motor yang Dipasangi GPS, Pria Ini Terlacak di Hotel, lalu Diseret dan Diamuk Massa

Benar saja, saat polisi mendekat, kedua pria tersbeut langsung melarikan diri.

"Begitu kita kejar yang bersangkutan kita tangkap, motor kita geledah di dalamnya ada kunci T yang biasa digunakan untuk mencari motor," lanjutnya.

Adapun AH dan BM telah mencuri tiga sepeda motor pada 20 September 2021, 26 dan 28 Oktober 2021 di kawasan Cilincing.

"Mereka mengincar kendaraan yang parkir di depan rumah tanpa kunci ganda. Kadang-kadang bahkan kendaraan yang ditinggal dengan kunci masih menempel di kendaraan," ucap Guruh

Akibat perbuatanya, AH dan BM dijerat Pasal 363 Ayat 2 KUHP dengan ancaman hukuman 9 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com