Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wilayah Sekitar Ciliwung Banjir Lebih dari 6 Jam, Wagub DKI: Karena Faktor Alam

Kompas.com - 08/11/2021, 15:27 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berdalih bahwa sebagian wilayah yang masih terendam banjir lebih dari 6 jam disebabkan faktor alam.

Sebagai informasi, sebelumnya Pemprov DKI Jakarta menargetkan banjir atau genangan harus surut sepenuhnya 6 jam setelah hujan reda.

"Sejauh ini secara umum, (target) itu bisa dipenuhi sebelum 6 jam," kata Riza kepada wartawan di Balai Kota, Senin (8/11/2021).

"Kalau ada yang lebih (dari 6 jam) itu dicek. Tidak banyak, di daerah yang memang sangat rendah dan intensitas hujannya tinggi--lebih dari 100," lanjutnya.

Baca juga: UPDATE: Banjir Jakarta hingga Pukul 09.00 WIB, 67 RT Masih Terendam

Sebagai informasi, sejak hujan reda semalam, sedikitnya 81 RT masih terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada pagi tadi, tepatnya pukul 06.00 WIB.

Lalu, hingga data terbaru diumumkan pada pukul 12.00 WIB, BPBD DKI Jakarta mengumumkan bahwa sedikitnya masih 30 RT terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung.

Sejumlah wilayah yang masih terendam banjir dari Ciliwung di antaranya Kelurahan Balekambang, Kampung Melayu, Cawang, Cililitan, Bidara Cina, dan Cipulir.

Sejauh ini, belum ada data diperoleh terkait seberapa tinggi curah hujan yang melanda DKI Jakarta maupun kawasan sekitar Sungai Ciliwung.

Baca juga: Banjir di Kramatjati karena Tanggul Jebol, Warga Kaget Air Muncul dari Bawah Lantai

"Kalau intensitasnya lebih dari daya tampung, itu membutuhkan waktu terkait surutnya air," jawab Riza ketika ditanya apakah perlu dilakukan penyesuaian target maupun kinerja.

"Tapi perintah dari Pak Gubernur, sudah disampaikan berkali-kali, seluruh jajaran harus memastikan kalau ada hujan, sebelum 6 jam sudah harus surut. Jadi, seluruh jajaran bekerja keras," jelasnya.

Instruksi Anies

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya memasang target 6 jam banjir surut untuk wilayah tergenang memasuki musim hujan.

Baca juga: Banjir Jakarta dan Target 6 Jam Surut dengan Syarat...

Target ini sama dengan target tahun lalu. Saat itu, Anies menyebut seluruh wilayah terendam banjir harus tidak tergenang setelah 6 jam penanganan, bukan 6 jam mengalami genangan.

Target 6 jam surut Anies bukan dihitung dari lama genangan. Dia menyebut ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi agar target penanganan 6 jam banjir surut bisa direalisasikan.

"Pertama kalau aliran sungai sudah kembali pada titik normal, maka 6 jam (sudah harus surut)," tutur Anies, Selasa (2/11/2021).

Kedua, kondisi drainase Jakarta saat ini hanya bisa menampung curah hujan 100 milimeter per hari.

Jika kondisi curah hujan berada di atas 100 milimeter per hari, maka kawasan yang diguyur hujan pasti mengalami banjir.

Target 6 jam surut akan dihitung apabila hujan sudah reda dan drainase berangsur bisa dialiri air limpasan.

Anies mengatakan, Pemprov DKI Jakarta hanya bisa mempercepat aliran air tersebut dibuang ke sungai jika kedua kondisi tersebut sudah terpenuhi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Megapolitan
Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com