Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puslabfor Periksa Sejumlah Barang yang Meledak di Rumah Orangtua Veronia Koman

Kompas.com - 08/11/2021, 20:19 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri diterjunkan untuk memeriksa sejumlah barang bukti dalam kasus teror ledakan di pagar rumah orangtua aktivitis HAM, Veronica Koman.

Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono mengatakan, tim akan menganalisa temuan barang bukti guna mengungkap bahan yang digunakan pelaku untuk membuat ledakan.

"Ini masih dikerjakan oleh Puslabfor terkait bahan apa sih yang dijadikan bahan peledak. Nanti kalau sudah keluar kami update," kata  Joko kepada wartawan, Senin (8/11/2021).

Baca juga: Rumah Keluarga Veronica Koman Diteror, Saksi: Ada Dua Kali Ledakan, Seperti Ban Pecah

Joko mengungkapkan, petugas tidak menemukan barang yang secara utuh menyerupai bom dari lokasi kejadian. Meski begitu, petugas mendapati serpihan kertas, plastik bekas cat hingga baterai.

"Karena kami ke sana kan sudah berceceran," kata Joko

"Untuk bekas ledakan tidak ada. Tapi banyak benda berhamburan atau berceceran di lantai memang," tambah dia.

Ledakan terjadi di pagar rumah orangtua aktivis HAM Veronica Koman di Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Minggu siang kemarin. Ledakan tersebut diduga kuat berasal dari petasan.

"Sementara dugaan kuat adalah petasan," ujar Joko Dwi Harsono saat dikonfirmasi, Senin pagi.

Tidak ada korban dalam peristiwa itu. Namun, terdapat kerusakan pada pintu dan ceceran cairan berwarna merah.

Selain itu, di tempat kejadian juga ditemukan secarik kertas yang sudah terlaminating, bertuliskan pesan bernada ancaman. Pesan itu tertulis tertanda Laskar Militan Pembela Tanah Air yang diduga ditujukan kepada Veronica.

"If the police and aparat dalam maupun luar negeri tidak bisa menangkap 'Veronica Kuman@hero, pecundang, dan pengecut, kami terpanggil bumi hanguskan dimanapun anda bersembunyi maupun gerombolan pelindungmu," demikian isi pesan.

Selain orangtua Veronica, tim kuasa hukum Veronica mengatakan teror juga dialami lingkaran orang terdekat Veronica lainnya. Pada hari yang sama, paket bangkai ayam dikirimkan melalui ojek online kepada salah satu kerabat Veronica di Jakarta Barat.

Paket tersebut dikirimkan pada Minggu pagi, namun baru dibuka pada Minggu malam.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kata Joko, pelaku diduga berjumlah dua orang. Hal itu diketahui setelah penyidik memeriksa sejumlah CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Meski begitu, Joko menyebut bahwa sampai saat ini penyidik masih terus mengumpulkan informasi di lapangan untuk mengungkap kasus tersebut.

"Saat ini juga masih berlangsung, karena banyak sekali yang harus kami analisa. Kemudian kami menduga memang ada dua orang yang diduga melakukan perbuatan tersebut," ungkap Joko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com