"Yang dibonceng si ojol merupakan terduga pelempar bom ini, memakai baju hitam, helm ditutup," lanjut dia.
Dalam potongan gambar rekaman CCTV yang diperoleh Kompas.com, terlihat dua orang terduga pelaku berada di depan rumah korban.
Dengan mengendari sepeda motor matic berwarna hitam bernopol B 6764 ZIP, terduga pelaku mengenakan seragam ojol dan jaket hitam, lengkap dengan masker serta helm.
Sementara itu, meski telah mengantongi rekaman terduga pelaku, Joko menyebut bahwa sampai saat ini penyidik masih terus mengumpulkan informasi di lapangan untuk mengungkap kasus tersebut.
"Saat ini juga masih berlangsung, karena banyak sekali yang harus kami analisa. Kemudian kami menduga memang ada dua orang yang diduga melakukan perbuatan tersebut," ungkap Joko.
Michael mengatakan, ancaman melalui paket itu bukan satu-satunya yang diterima di lingkar orang terdekat Veronica.
Selain orangtua yang mendapat teror melalui ledakan di rumahnya, satu teror juga dialami kerabat Veronica di hari yang sama.
"Ada dua kejadian serangan. Satu lagi di rumah kerabat Veronica. Ada dua orang ojol atau diduga bersama ojol, yang satu berpakaian hitam-hitam. Pagi itu mengantar paket atas nama Veronica," jelas Michael.
Satu bungkus paket dengan bungkusan berwarna biru tersebut ditaruh di pintu gerbang rumah kerabat Veronica. Pemilik runah kemudian baru melihat paket di malam hari sepulang kerja.
Menurut dia, kerabat tersebut merasa curiga dengan paket yang ditujukan kepada Veronica. Pasalnya, dia sudah tidak berkomunikasi dengan Veronica selama ini.
"Sampai jam 11 malam, kami dapat info kalau ada paket depan gerbang," kata dia.
Setelah melapor, Tim Densus 88, Gegana, dan Polres Jakarta Barat pun mendatangi rumah tersebut. Kemudian diketahui, paket tersebut berisi bangkai ayam beserta pesan ancaman juga.
"Lalu melakukan pemeriksaan, rupanya isinya ada bangkai ayam dan tulisan teror. Sama, ancaman ke Vero," ujar Michael.
"Siapa pun yang menyembunyikan Veronika Koman, maka akan bernasib sama seperti bangkai ini," bunyi pesan ancaman itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.