Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror kepada Keluarga Veronica Koman, dari Ledakan hingga Bangkai Ayam

Kompas.com - 09/11/2021, 09:02 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

"Yang dibonceng si ojol merupakan terduga pelempar bom ini, memakai baju hitam, helm ditutup," lanjut dia.

Dalam potongan gambar rekaman CCTV yang diperoleh Kompas.com, terlihat dua orang terduga pelaku berada di depan rumah korban.

Dengan mengendari sepeda motor matic berwarna hitam bernopol B 6764 ZIP, terduga pelaku mengenakan seragam ojol dan jaket hitam, lengkap dengan masker serta helm.

Sementara itu, meski telah mengantongi rekaman terduga pelaku, Joko menyebut bahwa sampai saat ini penyidik masih terus mengumpulkan informasi di lapangan untuk mengungkap kasus tersebut.

"Saat ini juga masih berlangsung, karena banyak sekali yang harus kami analisa. Kemudian kami menduga memang ada dua orang yang diduga melakukan perbuatan tersebut," ungkap Joko.

Paket bangkai ayam

Michael mengatakan, ancaman melalui paket itu bukan satu-satunya yang diterima di lingkar orang terdekat Veronica.

Selain orangtua yang mendapat teror melalui ledakan di rumahnya, satu teror juga dialami kerabat Veronica di hari yang sama.

"Ada dua kejadian serangan. Satu lagi di rumah kerabat Veronica. Ada dua orang ojol atau diduga bersama ojol, yang satu berpakaian hitam-hitam. Pagi itu mengantar paket atas nama Veronica," jelas Michael.

Satu bungkus paket dengan bungkusan berwarna biru tersebut ditaruh di pintu gerbang rumah kerabat Veronica. Pemilik runah kemudian baru melihat paket di malam hari sepulang kerja.

Menurut dia, kerabat tersebut merasa curiga dengan paket yang ditujukan kepada Veronica. Pasalnya, dia sudah tidak berkomunikasi dengan Veronica selama ini.

"Sampai jam 11 malam, kami dapat info kalau ada paket depan gerbang," kata dia.

Setelah melapor, Tim Densus 88, Gegana, dan Polres Jakarta Barat pun mendatangi rumah tersebut. Kemudian diketahui, paket tersebut berisi bangkai ayam beserta pesan ancaman juga.

"Lalu melakukan pemeriksaan, rupanya isinya ada bangkai ayam dan tulisan teror. Sama, ancaman ke Vero," ujar Michael.

"Siapa pun yang menyembunyikan Veronika Koman, maka akan bernasib sama seperti bangkai ini," bunyi pesan ancaman itu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com