Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/11/2021, 14:53 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ajang balap mobil listrik Formula E yang akan digelar di Jakarta pada 2022 mendatang masih menjadi topik hangat di kalangan masyarakat.

Belakangan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan untuk menyelidiki dugaan korupsi dalam pendanaan Formula E yang diambil dari kas daerah Ibu Kota.

Gelaran Formula E yang disebut-sebut akan menghabiskan dana triliunan rupiah itu sempat ditentang sejumlah pihak, termasuk Fraksi PSI dan PDI-P DPRD DKI Jakarta.

Kedua fraksi tersebut beranggapan, dana Formula E bisa digunakan untuk hal yang lebih urgen seperti penanggulangan pandemi Covid-19 yang membutuhkan dana ekstra.

Belum lagi, ada temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menunjukkan bahwa gelaran Formula E di Jakarta berpotensi merugi.

Baca juga: Rangkaian Peristiwa Anies Pinjam Uang Rp 180 Miliar ke Bank DKI untuk Talangi Commitment Fee Formula E

Fraksi PSI dan PDI-P kemudian sepakat untuk mengajukan hak interpelasi atau hak bertanya.

“Ada potensi kerugian sehingga ini yang ingin kami tanyakan pada Bapak Gubernur,” ujar anggota Fraksi PDI-P DKI Jakarta, Rasyidi, pada Agustus lalu.

Namun, rencana interpelasi ini ditolak oleh tujuh fraksi lainnya di DPRD DKI. Fraksi tersebut adalah:

  1. Fraksi Nasdem,
  2. Fraksi Golkar,
  3. Fraksi Gerindra,
  4. Fraksi Demokrat,
  5. Fraksi PKS,
  6. Fraksi PAN, dan
  7. Fraksi PPP-PKB.

Baca juga: Kadispora DKI Sebut Pinjaman Rp 180 Miliar ke Bank DKI untuk Formula E Sesuai Prosedur

Alasan tolak interpelasi

Ketujuh fraksi tersebut sepakat untuk menolak penggunaan hak interpelasi usai menghadiri pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di rumah dinas gubernur, Kamis (26/8/2021).

“Secara umum tujuh fraksi sepakat untuk tidak ikut interpelasi,” ujar Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra M. Taufik.

Dalam pertemuan tersebut, ujar Taufik, Anies menjelaskan alasan mengapa Formula E harus tetap terselenggara.

Saat ini, kata Taufik, perekonomian Jakarta masih terpuruk akibat pandemi, sehingga perlu ada pemantik pertumbuhan ekonomi.

Itulah mengapa gelaran Formula E diperlukan untuk mengembalikan kepercayaan para investor bahwa Jakarta ada dalam keadaan baik.

"Justru Formula E salah satu cara membangkitkan ekonomi, menumbuhkan kepercayaan (negara) luar kepada kita," kata Taufik.

Baca juga: Rangkaian Peristiwa Anies Pinjam Uang Rp 180 Miliar ke Bank DKI untuk Talangi Commitment Fee Formula E

Meski tidak didukung tujuh fraksi lainnya, rapat paripurna dengan agenda interpelasi Formula E tetap dilaksanakan di DPRD DKI Jakarta pada 28 September 2021 lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Menanti Kejutan PSI dan Kaesang di Depok, Jadi Cawalkot?

Menanti Kejutan PSI dan Kaesang di Depok, Jadi Cawalkot?

Megapolitan
Motor Lawan Arus Kembali Renggut Korban Jiwa, Kali Ini Korbannya Pesepeda

Motor Lawan Arus Kembali Renggut Korban Jiwa, Kali Ini Korbannya Pesepeda

Megapolitan
Ada 80.000 ODHIV di Jakarta, Baru 51 Persen yang Minum Obat Teratur

Ada 80.000 ODHIV di Jakarta, Baru 51 Persen yang Minum Obat Teratur

Megapolitan
Warga Duren Sawit Dengar Suara Gemuruh Sebelum Tembok Gedung Timpa Rumahnya

Warga Duren Sawit Dengar Suara Gemuruh Sebelum Tembok Gedung Timpa Rumahnya

Megapolitan
Warga Kampung Bayam Akhirnya Bersedia Direlokasi ke Rusun, tapi Tetap Tuntut Hunian di KSB

Warga Kampung Bayam Akhirnya Bersedia Direlokasi ke Rusun, tapi Tetap Tuntut Hunian di KSB

Megapolitan
Penderitaan Bertubi-tubi Pasutri di Gambir: Ditusuk Adik Ipar, Tak Ada yang Menolong, Kini Tak Mampu Bayar Biaya RS

Penderitaan Bertubi-tubi Pasutri di Gambir: Ditusuk Adik Ipar, Tak Ada yang Menolong, Kini Tak Mampu Bayar Biaya RS

Megapolitan
Misteri Sapi Terdampar di Tengah Laut Jakut, Ditemukan Lemas oleh Nelayan, Akhirnya Dijual...

Misteri Sapi Terdampar di Tengah Laut Jakut, Ditemukan Lemas oleh Nelayan, Akhirnya Dijual...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Alarm Bahaya buat Orangtua, Anak-anak Diintai Prostitusi 'Online' | Nelayan Temukan Sapi Hidup di Laut

[POPULER JABODETABEK] Alarm Bahaya buat Orangtua, Anak-anak Diintai Prostitusi "Online" | Nelayan Temukan Sapi Hidup di Laut

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK12 Tanah Abang-Kebayoran Lama via Pos Pengumben

Rute Mikrotrans JAK12 Tanah Abang-Kebayoran Lama via Pos Pengumben

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK13 Tanah Abang-Kota Intan via Jembatan Lama

Rute Mikrotrans JAK13 Tanah Abang-Kota Intan via Jembatan Lama

Megapolitan
Bantah Klinik Kecantikannya Dibangun di Atas Saluran Air, Tompi: Saya Datang Kondisinya Sudah Begitu

Bantah Klinik Kecantikannya Dibangun di Atas Saluran Air, Tompi: Saya Datang Kondisinya Sudah Begitu

Megapolitan
Protes Penutupan Saluran Air, Massa Geruduk Klinik Kecantikan Milik Tompi di Bintaro

Protes Penutupan Saluran Air, Massa Geruduk Klinik Kecantikan Milik Tompi di Bintaro

Megapolitan
Mayat Terbakar Ditemukan di Lanud Halim Perdanakusuma

Mayat Terbakar Ditemukan di Lanud Halim Perdanakusuma

Megapolitan
Diduga Bakar Kebun di Tangerang, Seorang Lansia Tewas Terpanggang

Diduga Bakar Kebun di Tangerang, Seorang Lansia Tewas Terpanggang

Megapolitan
Minta Persetujuan Tarif Transjakarta Rute Bandara Soekarno-Hatta, Pemprov DKI Kirim Surat ke DPRD

Minta Persetujuan Tarif Transjakarta Rute Bandara Soekarno-Hatta, Pemprov DKI Kirim Surat ke DPRD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com