Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Anggarkan Dana Hibah Rp 98 M untuk BPN, Anggota DPRD: Jangan Hibahkan ke Instansi yang Tak Bermanfaat

Kompas.com - 09/11/2021, 19:05 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana hibah untuk Badan Pertanahan Nasional (BPN) jadi masalah yang diperdebatkan cukup sengit di rapat Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta, Selasa (9/11/2021).

Anggaran tersebut masuk dalam nomenklatur "Peningkatan Kualitas Data Bidang Tanah Provinsi DKI Jakarta (Hibah Uang kepada Kantor Wilayah BPN Provinsi DKI Jakarta)" dalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) dengan besaran Rp 98,1 miliar.

Sejumlah anggota Dewan beranggapan bahwa pemberian dana hibah uang harus diseleksi lebih ketat, terlebih dalam kondisi keuangan daerah yang belum pulih seperti sekarang.

Apalagi, dana hibah untuk BPN ini cukup besar.

Baca juga: Ketua DPRD DKI Curiga Jakpro Pinjam Rp 2,8 Triliun untuk Formula E, Pemprov: Itu untuk ITF Sunter

Wakil Ketua Komisi A, Inggard Joshua, beranggapan bahwa fungsi BPN tidak dirasakan oleh masyarakat.

Ia juga menyebut bahwa banyak warga di Jakarta Barat jadi korban mafia tanah di BPN.

"Jangan hibahkan ke instansi yang tidak bermanfaat," kata Inggard di hadapan sidang.

Sementara itu, Ketua Fraksi PDI-P Gembong Warsono mempertanyakan sejauh mana dana hibah untuk BPN bisa dievaluasi.

Lalu, Ketua Komisi D Ida Mahmudah menyebut bahwa anggaran Rp 98,1 miliar ini untuk mendanai program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap)/program sertifikasi tanah gratis yang tak lagi disubsidi pemerintah pusat.

Baca juga: Komisi A DPRD DKI Minta Operasional TGUPP Tak Lagi Dibiayai APBD

Inggard balik membalas bahwa, nomenklatur dana hibah itu untuk "peningkatan kualitas data", bukan "untuk PTSL".

"Saya curiga ini permainan oknum," kata Inggard.

"Kalau benar untuk PTSL, berapa targetnya?" lanjutnya.

Sekretaris Komisi E Johny Simanjuntak mengatakan dana Rp98 miliar terlalu besar. Ia menyarankan ada penurunan anggraan jika ingin hibah tetap diberikan.

Sementara itu, Ida mengatakan bahwa sebaiknya anggaran itu disetujui saja.

Apabila dewan butuh kejelasan lebih, agar diadakan rapat lanjutan yang menghadirkan BPN.

Hingga berita ini disusun, Dewan masih belum mencapai titik temu soal dana hibah ini. Anggaran tersebut belum diketuk palu, hingga sidang diskors oleh Pimpinan Rapat Banggar sampai malam nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com