JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi telah memeriksa lima saksi terkait kasus pencurian 111 ton besi proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur.
Kelima saksi itu terdiri dari dua satpam PT Wijaya Karya (Wika), dua warga sekitar lokasi, dan pemilik mobil pikap.
"Para pelaku menyewa mobil pikap. Waktu kejadian itu pelaku menyewa dari seseorang, kemudian kami jadikan saksi," kata Kapolres Jakarta Timur Komisaris Besar Erwin Kurniawan saat ditemui di kantornya, Rabu (10/11/2021).
Baca juga: 111 Ton Besi Proyek Kereta Cepat Dicuri, Ini Komentar PT Wika
Pemilik mobil pikap itu berinisial D. Polisi masih mendalami kemungkinan keterlibatan pemilik mobil pikap yang lain.
"Apakah ini berlangsung hanya satu mobil pikap, itu masih kami dalami," ujar Erwin.
Polisi juga tengah memburu penadah besi hasil curian itu. Erwin mengatakan, jajarannya telah mengantongi nama penadah itu.
Baca juga: Ungkap Modus Pencurian Ratusan Ton Besi Proyek Kereta Cepat, Polisi: Pelaku Jebol Seng Pagar
"(Penadah) bukan industri, tetapi perorangan," kata Erwin.
Erwin menambahkan, penadah itu berlokasi di Jakarta. Namun, dia tidak menyebutkan detail alamatnya.
Polisi telah menangkap lima anggota komplotan maling yang mencuri besi proyek KCIC di wilayah Cipinang Melayu. Tujuh tersangka lainnya masih diburu polisi.
Baca juga: Polisi Buru Penadah 111 Ton Besi yang Dicuri dari Proyek Kereta Cepat
"Dari jumlah (besi) yang diambil dan sudah dijual itu sekitar 111.081 kilogram. Ini cukup mencengangkan dengan berbagai jenis besi," kata Erwin, Senin lalu.
Aksi pencurian itu sudah berlangsung selama enam bulan terakhir. Erwin mengatakan, besi-besi yang diambil merupakan penyokong cor-coran milik PT Wika.
Polisi menduga adanya keterlibatan pegawai PT Wika dan PT KCIC dalam kasus pencurian itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.