JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Dirjen Imigrasi) mengakui adanya kericuhan antara detensi imigran (deteni) dengan petugas Rudenim Jakarta, pada Selasa (9/11/2021) siang.
Kepala Bagian Humas dan Umum Dirjen Imigrasi Arya Pradhana Anggakara menjelaskan, beberapa deteni asal Nigeria melakukan perlawanan fisik kepada petugas rudenim dan petugas dari Polsek Kalideres yang membantu pengamanan.
Para deteni, disebutnya, menolak saat akan dipindahkan ke blok sel lainnya.
Baca juga: WN Nigeria Meninggal di Rudenim Jakarta, Polisi Selidiki
“Kegiatan pemindahan deteni ini sempat ricuh sehingga petugas menghentikan prosesnya dan kemudian melakukan persuasi kepada deteni," ungkap Angga, biasa dia akrab disapa, dalam keterangannya, Rabu (10/11/2021) malam.
Untuk menjaga kondisi keamanan Rudenim Jakarta, lanjutnya, sembilan orang deteni yang melakukan perusakan pintu sel dan diduga provokator, dipindahkan ke kantor imigrasi yang berbeda di Jakarta.
“Kami pindahkan mereka ke ruang Detensi Ditjen lmigrasi, yang selanjutnya disebar ke ruang detensi Kantor lmigrasi Jakarta Barat, Kantor lmigrasi Jakarta Timur, Kantor lmigrasi Jakarta Selatan dan Kantor lmigrasi Jakarta Pusat,” ujar Angga.
Baca juga: WN Nigeria Meninggal Dunia di Kantor Rudenim Jakarta, Penyebab Kematian Belum Diketahui
Sementara itu, seorang tukang ojek yang biasa mangkal di depan Rudenim Jakarta, Kades (50) mengaku melihat aktivitas tidak biasa dibandingkan hari biasanya di Rudenim itu. Dari luar pagar, kata dia, terlihat saat itu terjadi keramaian di dalam gedung.
"Kami ngelihat ada ramai-ramai di dalam," ungkapnya saat ditemui di lokasi, Rabu siang.
Namun, ia tidak mengetahui lebih rinci apa yang terjadi di dalam saat itu. Ia hanya melihat ada banyak petugas Rudenim.
"Warga asingnya saya enggak lihat. Cuma lihat petugasnya saja. Ramai di dalam," lanjutnya.
Ia pun meyebut sempat melihat ada seseorang yang dievakuasi dari dalam rudenim menggunakan ambulans menuju RS Mitra Keluarga yang berada tepat di seberangnya
Deteni asal Nigeria meninggal dunia
Sementara itu, setelah proses pengamanan berhasil dilakukan, Angga menyebut petugas menemukan seorang deteni asal Nigeria berinisial KC (35) sudah terkapar di dalam rudenim.
"Setelah berhasil dilakukan pemindahan terhadap deteni, petugas menemukan deteni atas nama KC sudah terlihat lemas dan tampak kelelahan, lalu dibawa ke rumah sakit terdekat,” lanjut Angga.
KC kemudian dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga yang terletak tepat di depan Rudenim Jakarta.