Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KCIC Tingkatkan Pengamanan di Lokasi Usai Pencurian 111 Ton Besi Proyek Kereta Cepat

Kompas.com - 11/11/2021, 12:43 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) meningkatkan pengamanan di sekitar lokasi usai terjadi pencurian ratusan ton besi proyek KCIC atau Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur.

Sekretaris PT KCIC Mirza Soraya mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan polisi dan tokoh masyarakat setempat dalam peningkatan pengamanan.

"Pos penjagaan serta CCTV (closed-circuit television) pun ditambah, khususnya di lokasi yang rawan pencurian," kata Mirza dalam keterangannya, Kamis (11/11/2021).

Pagar pembatas juga ditinggikan dan ditingkatkan kekuatannya agar tidak mudah dijebol.

"Ada pula peningkatan mobilisasi sumber daya untuk melakukan pengecekan dan pemeriksaan berkala terhadap material dan peralatan bantu, serta melakukan review dan monitoring lebih intens," ujar Mirza.

Baca juga: KCIC: 111 Ton Besi Proyek Kereta Cepat yang Dicuri Bukan Komponen Konstruksi Utama

Sebelumnya, polisi menyoroti minimnya pengawasan di lokasi pencurian 111 ton besi proyek kereta cepat itu.

Hal itu diketahui setelah jajaran Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur dan Unit Reserse Kriminal Polsek Makasar melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Lokasi yang memang demikian terbuka dan pengawasan juga minim. Tentu siapa pun bisa melakukan niat untuk mengambil kesempatan," kata Kapolres Jakarta Timur Komisaris Besar Erwin Kurniawan saat ditemui di kantornya, Rabu (10/11/2021).

Erwin mengatakan, para maling menurukan besi yang ada di atas cor-coran.

Besi itu kemudian dimasukkan ke mobil pikap lewat pagar seng yang dijebol.

"Itu ada pagar yang ditutupi oleh seng, jadi seng itu dari sisi luar disobek," kata Erwin.

Tepat di sebelah robekan seng itu, ada mobil pikap yang siap menampung besi-besi hasil curian.

Baca juga: 111 Ton Besi Proyek Kereta Cepat Dicuri, Polisi Soroti Minimnya Pengawasan di Lokasi

"Di sisi lain sudah siap kendaraan pengangkut jenis pikap tadi. Ini kemudian dipergoki oleh security yang curiga karena ada aktivitas di batas luar pagar," ujar Erwin.

Polisi menyebutkan, komplotan maling yang mencuri besi proyek KCIC sudah melakukan aksi mereka dalam enam bulan belakangan.

Dalam enam bulan belakangan, komplotan pencuri itu sudah berhasil menjual 111.081 kilogram besi.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Makasar Iptu Mochamad Zen menyebutkan, kerugian mencapai Rp 1 miliar lebih.

"Barang bukti hasil inventarisasi dari Juli sampai Oktober 2021, tercatat di daftar material yang hilang diperkirakan seharga Rp 1 miliar lebih," kata Zen, Senin (8/11/2021).

Sejauh ini, polisi menangkap lima anggota komplotan maling yang mencuri besi proyek KCIC di wilayah Cipinang Melayu.

Lima tersangka pelaku yang ditangkap yaitu SA, SU, AR, LR dan DR. Sementara tujuh tersangka lainnya, yakni GN, FR, G, IB, RM, DR dan HA masih dalam daftar pencarian orang (DPO).

Tersangka dijerat dengan Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian dengan pemberatan, ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com