Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiky Saputri Dihujat Cebong Setelah Roasting Anies: “Dulu Aku Dibilang Kampret, Jadi Siapakah Aku?”

Kompas.com - 11/11/2021, 14:56 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Candaan komika Kiky Saputri mendadak viral karena kali ini pihak yang menjadi objek candaanya adalah orang nomor satu di DKI Jakarta, Gubernur Anies Baswedan.

Kiky me-roasting Anies saat sang gubernur menjadi bintang tamu di acara “Lapor Pak” yang tayang di televisi nasional Trans 7.

Kala itu, Kiky memberondong Anies dengan berbagai kritikan yang dibalut dalam canda.

Di antara kritikan tersebut adalah tentang kelanjutan Formula E di Jakarta yang menuai banyak polemik, dan soal banyaknya janji Anies yang tidak terealisasi.

“Sebenarnya Pak (Anies), saya nyiapin roasting Bapak satu jam, tapi saya bawanya sedikit aja enggak sampai selesai. Biar kayak program bapak, banyak yang enggak selesai,” tandasnya, yang disambut gelak tawa Anies.

Baca juga: Kisah Anak Semata Wayang Ismail Marzuki, Ditipu Orang Dekat yang Izin Pakai Lagu Ayahnya

Hal yang tidak kalah mengundang gelak tawa adalah ketika Kiky membuka roasting-nya dengan menyebut Anies sebagai Ahok, lawan politiknya pada pemilihan gubernur 2017 lalu.

“Kita kedatangan tamu luar biasa, sosok pemimpin hebat, tepuk tangan dong buat Pak Ahok,” ujar Kiky.

Anies tampak merespons lawakan Kiky dengan santai.

Sambil berkelakar, Anies mengatakan bahwa ia beruntung datang ke acara tersebut menggunakan seragam pemadam kebakaran sehingga dirinya tidak menjadi “panas” alias marah mendengar kritikan sang komika.

“Untung saya datang pakai baju pemadam, jadi tahan panas,” kata Anies.
Meski Anies tidak marah, sejumlah warganet ternyata melakukan “serangan balik” terhadap Kiky dan menghujatnya dengan sebutan “cebong”.

Baca juga: Saat Sang Ayah Tampil di Google Doodle, Anak Ismail Marzuki Hidup dalam Impitan Ekonomi

Ini disampaikan sendiri oleh Kiky melalui akun Twitternya @kikysaputrii. Sambil bercanda, Kiky mengatakan bahwa ia sampai merasakan krisis identitas karena sebutan yang disematkan padanya terus berganti-ganti.

“Waktu roasting pak Fadli Zon, aku dibilang buzzer. Waktu roasting bu Susi dan jajaran menteri, aku dibilang kampret. Waktu nyanyi “welcome to Indonesia” aku dikatain kadrun. Waktu roasting pak Anies, aku dikatain cebong. Jadi sebenarnya, siapakah aku???”tulisnya.

Baca juga: Mengenal Ismail Marzuki, Tokoh Betawi Asli yang Jadi Google Doodle Hari Ini

Cebong, kadrun, kampret, dan buzzer adalah istilah yang sering muncul ketika pemilihan kepala daerah dan presiden berlangsung.

Istilah cebong marak digunakan sejak pemilihan presiden 2014 lalu untuk menyebut pendukung Joko Widodo.

Sebutan ini terinspirasi dari fakta bahwa Jokowi gemar memelihara kodok ketika menjadi walikota Solo dan Gubernur Jakarta, seperti dilansir BBC.com.

Belakangan, istilah cebong juga disematkan untuk pendukung sekutu Jokowi, seperti Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menjadi wakilnya ketika menjabat sebagai Gubernur DKI.

Sementara kampret digunakan untuk pendukung lawan politik Jokowi, termasuk pendukung calon presiden Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com