Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal Suara Bising, Tiga Petugas SPBU Aniaya dan Tusuk Sopir Angkot di Bekasi

Kompas.com - 11/11/2021, 16:41 WIB
Djati Waluyo,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang sopir angkot ditusuk oleh petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Raya Hankam, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Rabu (10/11/2021) pagi.

Kapolsek Pondok Gede Kompol Puji Hardi mengatakan kejadian bermula ketika korban berinisial HG (33) yang berprofesi sebagai sopir angkot menggeber kendaraannya seusai mengisi bahan bakar.

"Ketika dia (korban) ngisi bensin di SPBU hankam, selesai isi bensin yang bersangkutan geber geber gas daripada kendaraan dia," ujar Puji ketika ditemui di Mapolsek Pondok Gede, Rabu (10/11/2021).

Baca juga: Polisi Buru Petugas SPBU Pelaku Pengeroyokan Sopir Angkot di Bekasi

Puji mengatakan, pelaku saat itu tidak terima dengan sikap korban yang menggeber kendaraanya dengan menegur korban.

Karena sama-sama tidak terima, akhirnya terjadi adu argumen antara korban dan petugas SPBU.

Ketika adu argumen, petugas SPBU tersinggung dengan perkataan korban sehingga pelaku yang berjumlah 3 orang melakukan pengeroyokan kepada supir angkot.

"Pelaku ini merasa tersinggung sehingga dia melakukan pengeroyokan ketiga pelaku itu," ujarnya.

Puji melanjutkan, pada saat melakukan pengeroyokan, salah satu pelaku menggunakan senjata tajam untuk menganiaya korban.

"Di antara pelaku pengeroyokan itu ada yang menusuk dengan sajam," ungkapnya.

Saat ini, polisi sudah mengamankan dua dari tiga orang pelaku pengeroyokan.

Sedangkan pelaku yang membawa senjata tajam belum dapat diamankan. Meski begitu Puji mengatakan pihaknya sudah mendapatkan identitas pelaku.

"Pelaku yang kabur Y, yang dua ini yang sudah di tahan sodara ASN dan sodara AN," ujarnya.

Atas kejadian ini, korban mengalami tiga luka tusukan dibagian tangan, dada dan leher.

"Ada 3 tusukan, dibagian dada, tangan dan leher. Kondisi korban masih dirawat di Kramat Jati RS Polri," ujar Puji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

TikToker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com