JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Forum Warga Jakarta (Fakta) Azas Tigor Nainggolan menilai, pembangunan sumur resapan di atas trotoar di sepanjang jalan Raden Said Soekanto, Duren Sawit, Jakarta Timur, tidak efektif.
Tigor mengatakan, selama ini banjir kerap menggenang jalan raya. Ia tidak tahu alasan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun sumur resapan di atas trotoar.
"Kalau masalahnya A, harusnya bangun solusinya A, bukan B. Udah gitu salah lagi bangunnya kan. Ini tidak efektif, karena 'jaka sembung', enggak nyambung," kata Tigor saat ditemui di kantornya di Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (11/11/2021).
Baca juga: Wagub DKI Jawab Pertanyaan Netizen soal Sumur Resapan di Trotoar
Tigor menambahkan, pembangunan sumur resapan di atas trotoar kurang pas. Sebab, letak trotoar lebih tinggi dibanding jalan raya.
Selain itu, sumur resapan dibangun di samping Kanal Banjir Timur (KBT).
Pantauan di lokasi, pembangunan sumur resapan itu belum rampung. Material dan tumpukan galian tanah masih di atas trotoar.
"Apa kurang KBT begitu luas? Ini sebenarnya logika-logika sederhana, enggak butuh gelar Ph.D untuk ini," ujar Tigor.
"Kita kan punya KBT luas dan panjang. Kenapa bikin sumuran resapan air?" kata dia.
Menurut Tigor, yang seharusnya dilakukan Pemprov DKI adalah melancarkan drainase menuju KBT.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklarifikasi soal pembangunan sumur resapan di atas trotoar itu lewat akun media sosialnya.
Baca juga: Wagub DKI Klaim Sumur Resapan Efektif Kurangi Banjir Jakarta, DPRD Nilai Sebaliknya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.