Oleh karenanya, pembuatan sumur resapan rencananya akan ditingkatkan.
Pada 2021-2022, Dinas SDA Jakarta menargetkan pembangunan 300.000 titik sumur resapan.
Guna merealisasikan rencana tersebut, Dinas SDA DKI akan menggandeng 100 vendor. Dengan demikian, diharapkan target pembangunan tersebut dapat tercapai.
Baca juga: Sumur Resapan di Atas Trotoar Sekitar Kanal Banjir Timur, Azaz Tigor: Enggak Nyambung
Pengamat tata kota, Nirwono Joga, menilai program pembuatan sumur resapan belum direncanakan secara matang oleh Pemprov DKI.
"Terkait pembangunan sumur resapan, banyak yang tidak tepat seperti di trotoar karena mereka (Pemprov DKI) tidak memiliki rencana induk pembangunan sumur resapan," kata Nirwono, Rabu (10/11/2021).
Menurut Nirwono, sumur resapan atau drainase vertikal hanya berfungsi membantu mengurangi genangan air dalam skala kecil.
"Misalnya, di halaman rumah, sekolah, parkir, jalan lingkungan sekitar, taman, dan lainnya, bukan meredam banjir dalam skala kawasan atau kota," kata Nirwono.
Oleh karena itu, pembangunan sumur resapan sebaiknya diserahkan kepada setiap warga agar mereka membangun secara mandiri di halaman rumah.
"Jangan menggunakan dana APBD maupun dana PEN pusat karena ini pemborosan anggaran sekaligus tidak efektif dan mubazir," kata dia.
Dana APBD sebaiknya dialihkan untuk menata bantaran kali guna mengatasi banjir kiriman, merevitalisasi situ/danau/embung/waduk, merehabilitasi saluran kota, menambah ruang terbuka hijau, merestorasi kawasan pesisir Jakarta guna mengatasi banjir rob.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.