JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan menyebut 424 kasus demam berdarah dengue (DBD) yang tercatat dari awal hingga November 2021 masih lebih rendah jika dibandingkan 2020 lalu.
Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kesehatan Pemkot Jakarta Selatan, Helmi mengatakan, pada tahun 2020, tercatat ada 1.016 kasus DBD di 10 kecamatan yang ada di Jakarta Selatan.
"Sepanjang 2020, kasus DBD di Jakarta Selatan mencapai 1.016 kasus dari total seluruh wilayah. Alhamdulillah kasus DBD tahun 2021 mengalami penurunan secara signifikan dari tahun 2020," kata Helmi dalam keterangannya, Jumat (12/11/2021).
Baca juga: Kasus DBD Merebak di Jakarta Selatan, 424 Warga Terjangkit hingga November 2021
Helmi mengatakan, penurunan DBD pada tahun 2021 karena bergeraknya seluruh kader juru pemantau jentik (jumantik) dan pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK) yang tersebar di wilayah Jakarta Selatan dalam penanganan DBD.
"Baik dari kader Juru Pemantau Jentik, PKK, dasa wisma dan seluruh warga masyarakat yang telah bersama-sama melakukan berbagai upaya dalam pencegahan penyakit DBD," ucap Helmi.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin mengatakan, Pemkot Jakarta Selatan melalui Suku Dinas Kesehatan tengah melakukan pelacakan terhadap kasus DBD.
Hal itu untuk dilakukan penanganan baik penyemprotan dan menggerakan secara masif juru pemantau jentik (jumantik).
Baca juga: 1.665 Warga Bekasi Terserang DBD Sejak Januari hingga Oktober 2021
"Sekarang sudah level 1 jadi sudah bisa door to door untuk aktif kembali. Kalau kemarin waktu masih level 3 atau 4 kan kita mengandalkan untuk jumantik mandiri," kata Munjirin.
Munjirin mengatakan, bagi warga yang ingin melakukan penyemprotan secara mandiri untuk dapat koordinasi dengan Sudinkes Jaksel karena ada penunjuk-petunjuk yang harus diperhatikan saat fogging.
"Kita imbau silahkan tetapi tetap harus koordinasi dulu dengan kami karena ada petunjuk-petunjuk khusus yang mana yang boleh tidak karena harus ada pengecekan lokasi," kata Munjirin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.