JAKARTA, KOMPAS.com - Reskrim Polres Metro Jakarta Barat mendatangi Rumah Detensi Imigran (Rudenim) Jakarta, di Jalan Peta Selatan, Kalideres, Jakarta Barat.
Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono mengatakan kunjungan tersebut terkait beredarnya sebuah video beredar diduga terjadi keributan di dalam Rudenim Jakarta.
"Kalau perkara itu, memang sempat ada insiden, makanya kami ke sana supaya kondusif ya situasinya," ujar Joko saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (13/11/2021).
Baca juga: WN Nigeria Meninggal Dunia di Kantor Rudenim Jakarta, Penyebab Kematian Belum Diketahui
Selain karena beredar video tersebut, diketahui seorang warga negara (WN) Nigeria meninggal dunia di dalam sana.
Tubuh KC (35) ditemukan tergeletak begitu saja di dalam Rudenim pada Selasa (9/11/2021) pukul 12.20 WIB.
Namun demikian, pihaknya belum memeriksa saksi-saksi soal kemungkinan keterkaitan antara kematian KC dengan dugaan keributan tersebut.
Kata Joko, polisi masih menunggu hasil otopsi jenazah KC.
"Kami belum periksa saksi, tapi kami (perlu) pastikan dulu, yang meninggal itu apa penyebabnya," kata dia.
"Jenazah sudah dibawa ke RSCM, nanti kita tunggu kalau memang ada bekas pemukulan atau kekerasan baru kita periksa," lanjut dia.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Dirjen Imigrasi) mengakui adanya kericuhan antara detensi imigran (deteni) dengan petugas Rudenim Jakarta, pada Selasa siang.
Kepala Bagian Humas dan Umum Dirjen Imigrasi Arya Pradhana Anggakara menjelaskan, beberapa deteni asal Nigeria melakukan perlawanan fisik kepada petugas rudenim dan petugas dari Polsek Kalideres yang membantu pengamanan.
Para deteni, disebutnya, menolak saat akan dipindahkan ke blok sel lainnya.
Baca juga: Ditjen Imigrasi Akui Ada Kericuhan antara Detensi Imigran dengan Petugas di Rudenim Jakarta
"Kegiatan pemindahan deteni ini sempat ricuh sehingga petugas menghentikan prosesnya dan kemudian melakukan persuasi kepada deteni," ungkap Angga, biasa dia akrab disapa, dalam keterangannya, Rabu (10/11/2021) malam.
Untuk menjaga kondisi keamanan Rudenim Jakarta, lanjutnya, sembilan orang deteni yang melakukan perusakan pintu sel dan diduga provokator, dipindahkan ke kantor imigrasi yang berbeda di Jakarta.
"Kami pindahkan mereka ke ruang Detensi Ditjen lmigrasi, yang selanjutnya disebar ke ruang detensi Kantor lmigrasi Jakarta Barat, Kantor lmigrasi Jakarta Timur, Kantor lmigrasi Jakarta Selatan dan Kantor lmigrasi Jakarta Pusat,” ujar Angga.
Angga menyebut petugas menemukan KC sudah terkapar di dalam rudenim.
"Setelah berhasil dilakukan pemindahan terhadap deteni, petugas menemukan deteni atas nama KC sudah terlihat lemas dan tampak kelelahan, lalu dibawa ke rumah sakit terdekat,” lanjut Angga.
KC kemudian dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga yang terletak tepat di depan Rudenim Jakarta.
Namun, kata Angga, dokter jaga di IGD menyatakan bahwa KC telah meninggal dunia dalam perjalanan.
"Tim Dokter lalu tetap memberikan tindakan pacu jantung atas persetujuan istri KC. Pihak dokter juga menanyakan riwayat kesehatan KC ke keluarga," kata dia.
Menurut pengakuan istri KC yang seorang WNI, lanjut Angga, KC diketahui memiliki riwayat penyakit sakit hipertensi dan jantung sejak 2018.
"Hal ini juga dibuktikan dengan hasil rekam medis KC saat diserahterimakan di Rudenim Jakarta pada 27 Agustus 2021 yang lalu,” ungkap Angga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.