Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuding Petugas Keamanan PIK 2 Lakukan Pungli, Yosi Ariya Sandi Minta Maaf

Kompas.com - 16/11/2021, 15:11 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengendara bernama Yosi Ariya Sandi, melalui rekaman video yang dibuatnya, menyampaikan permintaan maaf telah menuding petugas keamanan di Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) melakukan praktik pungli.

Kehebohan tudingan ini bermula dari beredarnya sebuah video rekaman yang menampilkan dugaan praktik pungli di kawasan PIK 2, Jakarta Utara.

Video itu pertama kali diunggah oleh akun TikTok @yosiia9aul milik Yosi, lalu diunggah kembali oleh akun Instagram @citizen_jurnalise.

Dalam video itu, Yosi Ariya Sandi, sang pemilik akun @yosiia9aul mengaku bahwa petugas keamanan setempat telah melakukan praktik pungli terhadapnya.

Baca juga: Warga Kini Bisa Laporkan Polisi Nakal yang Lakukan Pungli lewat Nomor Berikut…

"Securiti PIK 2 minta pungli, gue ditahan di sini, enggak boleh masuk sebelum bayar, sampai bos gue ke sini buat bayar Rp 50.000, kata dia minta surat, gue enggak boleh masuk, gue mau antar barang ke Sedayu masa enggak boleh masuk, sampai bos gue datang ke sini kasih duit," kata Yosi dalam video viral itu.

Yosi pun menarik kembali tudingannya itu dalam video klarifikasi.

"Saya bernama Yosi Ariya Sandi mengklarifikasi dan meminta maaf atas unggahan video Yang viral di media sosial, kesalahan pahaman terjadi karena saya tidak tahu prosedural memasuki PIK 2," kata Yosi dalam video yang diterima Kompas.com, Selasa (16/11/2021).

"Dan tidak ada pungli di kawasan PIK 2. Saya meminta maaf kepada pihak manajemen, keamanan PIK dan pihak-pihak yang dirugikan. Terima kasih juga kepada Polsek Penjaringan," sambungnya.

Baca juga: Dugaan Praktik Pungli di PIK 2, Polisi Sebut Ada Salah Paham dan Sudah Damai

Terkait video yang viral itu, Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Rinaldo Aser menjelaskan bahwa peristiwa itu hanyalah sebuah kesalahpahaman.

"Ada kesalahpahaman antara pengunggah video dan satpam yang diduga terlibat pungli," kata Rinaldo saat dikonfirmasi Selasa (16/11/2021).

Rinaldo menyebut, kedua belah pihak yang ada di video tersebut memilih jalan damai untuk menyelesaikan masalah.

Yosi diketahui tidak membuat laporan apa pun atas kejadian itu.

"Kedua belah pihak telah sepakat menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan," ujar Rinaldo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com