JAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan meninjau langsung sejumlah ruko yang berdiri di atas saluran air di Kemang Utara, Bangka, Mampang Prapatan, yang diduga menjadi penyebab terjadinya banjir.
Pemantauan dilakukan Senin (16/11/2021) siang oleh Asisten Pemerintahan Jakarta Selatan Mahludin bersama Lurah Bangka dan Camat Mampang Prapatan.
Mahludin memastikan setidaknya ada lima kafe yang berdiri di atas saluran air. Hal itu berdasarkan pengecekan yang dilakukan oleh PPSU.
"Iya semua (ruko beridiri di atas saluran air). Kalau dikata menjadi penyebab banjir mungkin iya ini adalah salah satunya ya," ujar Mahludin di lokasi.
Baca juga: Sederet Kafe Berdiri di Saluran Air di Kemang Utara, Anies Bakal Turun Tangan Mengecek
Mahludin mengatakan, pengecekan lima bangunan itu untuk menginventarisir bahan pembahasan dalam rapat lanjutan.
Mahludin memastikan belum menyerahkan surat kepada pemilik bangunan untuk segera melakukan pembongkaran sendiri.
"Belum. Kita masih sesuai dengan aturan. Semua yang dilakukan oleh Pemda itu sesuai dengan aturan. Itu inventarisir dengan rapat lanjutan biasanya dengan beberapa kali," ucap Mahludin.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan menindaklanjuti laporan dari Polda Metro Jaya tentang sebuah rumah yang dididirikan di atas saluran air di wilayah itu.
Rumah tersebut dilaporkan berlokasi di Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Rumah itu diduga telah menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di kawasan tersebut.
Baca juga: Ada Kafe Bertahun-tahun Berdiri di Atas Saluran Air Kemang, Camat: Tidak Kelihatan oleh Kami
Pemkot Jaksel pun memetakan sejumlah bangunan yang berdiri di atas saluran air guna mengatasi banjir di wilayah.
Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin sebelumnya mengatakan, bangunan yang berdiri di atas saluran dapat mengganggu aliaran air saat musim hujan, terlebih lagi apabila ada sampah.
Tidak menutup kemungkinan sampah yang ada di aliaran sungai atau kali akan terhambat apabila ada bangunan di atas saluran itu.
"Kita akan mapping dulu saluran-saluran, khususnya yang tertutup di atasnya. Karena itu kan mengganggu sekali itu aliran air sungai itu," ujar Munjirin dalam keterangannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.