JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat perbelanjaan pertama di Indonesia, Gedung Sarinah di Jakarta Pusat, akan segera dibuka pasca pemugaran yang dilakukan satu tahun terakhir.
Direktur Utama PT Sarinah Fetty Kwartati mengatakan, warisan sejarah yang menjadi bagian dari proyek mercusuar Presiden Soekarno ini akan dikembalikan marwahnya.
Pihaknya telah membuat benang merah antara sejarah dengan transformasi Sarinah ke depan, seperti ditulis Historia.id.
Terlebih lagi, belakangan pihak Sarinah menemukan relief bersejarah di lantai dasar gedung tersebut.
Relief yang berusia lebih dari 50 tahun tersebut selama ini tersembunyi di ruang mesin sebuah gerai makanan cepat saji.
Baca juga: Ada Kafe Bertahun-tahun Berdiri di Atas Saluran Air Kemang, Camat: Tidak Kelihatan oleh Kami
Relief berukuran 17 meter x 3 meter ini merupakan karya tiga dimensi yang merepresentasikan kegiatan ekonomi kerakyatan, terutama di bidang pertanian, perkebunan, dan perikanan.
Diyakini, karya seni tersebut merupakan bikinan pematung favorit Presiden Soekarno, Edhi Sunarso.
Edhi juga merancang monumen bersejarah lainnya di Ibu Kota, seperti Patung Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia, Patung Dirgantara atau Tugu Pancoran, dan Patung Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng.
Menurut Fetty, relief Sarinah akan menjadi katalis yang akan membuat Sarinah lebih dikenal.
Relief ini pernah ditunjukkan ke publik sejak Sarinah dibuka pada 1966 hingga 1981. Namun karena perubahan konsep dan ekspansi bisnis, wajah Sarinah berubah dan relief tersebut tak lagi ditampilkan.
“Karena itu, sekarang kami sebagai eksekutor akan membawa gedung Sarinah ke khittahnya kembali. Akhirnya kami buka,” ujar Fetty.
Baca juga: Aneh tapi Nyata, Saluran Air di Jakarta Disulap Jadi Kafe sampai Ruang Tamu
Ke depan, relief bersejarah tersebut akan menjadi Center of Atrium gedung Sarinah.
Terkait pemugaran gedung, Fetty menyebut bahwa gedung Sarinah akan memadukan nusansa era 1950-an dengan sentuhan modern.
Jika sebelumnya gedung Sarinah memiliki fasad warna-warni, ke depan fasad akan dibuat lebih sederhana dengan garis horisontal dan vertikal yang merupakan ciri khas Sarinah awal.
Lanskap Sarinah akan diubah menjadi ruang komunal yang terbuka untuk publik. Pagar akan digantikan dengan amphitheater.
“Kita akan menciptakan satu wadah yang bisa menghadirkan semua orang. Semua orang bisa merasa nyaman, tidak terintimidasi, makanya kita buat konsep tanpa pagar,” jelas Fetty.
Baca juga: Sertifikat Vaksin Covid-19 Kini Bisa Diunduh via WhatsApp, Begini Caranya
Per 15 November 2021, progres pemugaran Sarinah sudah mencapai 97 persen dan ditargetkan rampung akhir tahun 2021.
Setelah proses konstruksi selesai, maka selanjutnya akan diikuti dengan pengerjaan desain interior.
“Di Januari 2022 kami akan mulai fitting out interior design untuk display product. Dengan begitu pertengahan Maret 2022 bisa beroperasi," jelasnya.
Fetty menegaskan, pemugaran Sarinah tidak akan menghilangkan fungsinya sebagai pusat perdagangan, promosi, dan duta bagi barang-barang lokal Indonesia.
Dalam transformasi ini, konsumen takkan menemukan segalanya di mal yang terletak di Jalan MH Thamrin tersebut.
Sebab, Sarinah akan menampilkan barang-barang eksklusif Indonesia yang telah dikurasi dengan baik.
Dengan transformasi ini, Sarinah tampil sebagai nation brand yang mengedepankan kekayaan budaya bangsa Indonesia di dunia internasional melalui produk-produk yang dipasarkan.
(Historia.id: Andri Setiawan/ Kompas.com: Ardiansyah Fadli)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.