Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum 3 Terduga Teroris di Bekasi Pertanyakan Penangkapan Kliennya

Kompas.com - 16/11/2021, 22:40 WIB
Djati Waluyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kuasa Hukum tiga terduga teroris yang ditangkap di Bekasi, Ismar Syafruddin, mempertanyakan prosedur penangkapan dan penetapan tersangka tiga kliennya.

Ketiga terduga teroris berinisial AZ, AA, dan FAO itu ditangkap pada Selasa (16/11/2021) ini.

"Sangat mengherankan dituduh macam-macam, (dituduh) Jamaah Islamiyah (JI) coba. JI ini kan dari pihak kepolisian sendiri menyatakan itu, perlu kami pertanyakan apakah beliau proses penangkapannya sesuai aturan hukum atau tidak," ujar Ismar saat ditemui di Yayasan Al-Islam Kelurahan Jatimelati, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Bekasi, Ini Cerita Ketua RT

Selain proses penangkapan, Ismar juga mempertanyakan kondisi ketiga kliennya yang saat ini telah diamankan oleh Densus 88 Antiteror.

Pasalnya, sejak ditangkap pada Selasa pagi, dia tidak diberi kesempatan untuk mendampingi kliennya.

"Sampai saat ini kami tidak diberi kesempatan sebagai lawyer-nya untuk mendampingi beliau dan belum tahu beliau saat ini di mana, sesuai enggak aturan hukum yang ada," ujar Ismar.

"Semua orang diberikan hak dan kewenangan untuk didampingi oleh seorang pengacara dalam segala tindakannya, baik dalam pengadilan dan di luar pengadilan," ungkapnya.

Baca juga: Ketua RT Sebut Terduga Teroris di Bekasi adalah Dosen dan Dikenal Tak Neko-neko

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan Kabag Penum sebelumnya mengatakan, AZ, AA, dan FAO ditangkap terkait jaringan Jamaah Islamiyah.

Ramadhan mengatakan, AZ berperan sebagai anggota Dewan Syuro Jamaah Islamiyah dan Ketua Dewan Syariah Lembaga Amal Zakat BM Abdurrahman Bin Auf (LAZ BM ABA).

Sementara itu, AA berperan sebagai anggota Pengawas Perisai Nusantara Esa tahun 2017.

“Kemudian pengurus atas sebagai pengawas kelompok JI,” kata Ramadhan.

Baca juga: Ketua RT Sebut Densus 88 Sita Sejumlah Buku Saat Tangkap Terduga Teroris di Bekasi

Kemudian, FAO disebut memiliki keterlibatan sebagai anggota Dewan Syuro JI, anggota Dewan Syariah LAZ BM ABA, kemudian pada 2018 terlibat memberikan uang tunai untuk Perisai Nusantara Esa.

Ramadhan menambahkan, FAO juga membentuk Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI).

“Dia ikut memberikan solusi kepada saudara AS yang telah ditangkap terkait dengan pengamanan anggota JI pasca-penangkapan saudara PW dengan membuat wadah baru,” kata Ramadhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com