Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Pencuri Spesialis Spion Ditangkap, Uang Hasil Kejahatan untuk Beli Narkoba

Kompas.com - 17/11/2021, 09:12 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua tersangka spesialis pencuri spion mobil dan ponsel, CH (20) dan MR (16), diamankan aparat Polsek Tambora, Jakarta Barat. Satu tersangka lain masih diburu polisi.

Kapolsek Tambora Kompol Faruk Rozi mengatakan, CH termasuk spesialis pencuri spion mobil. Dia sudah belasan kali melakukan pencurian spion mobil.

"CH sudah melakukan 17 kali pencurian spion mobil, yang mana dari 17 kali itu 10 dilakukan di luar wilayah Polsek Tambora, dan 7 kali di dalam wilayah Polsek Tambora. Selain itu CH juga mengaku sudah mencuri 10 ponsel dan satu unit roda dua," kata Faruk di Polsek Tambora, Selasa (16/11/2021).

Baca juga: Satu Spion Mobil Curian Bisa Laku Rp 600.000, Polisi Selidiki Oknum Penadah di Kawasan Sawah Besar

Sementara, MR diketahui baru melakukan pencurian spion mobil tiga kali setelah diajak CH. Keduanya diketahui sudah beroperasi sepanjang 2021 ini.

Faruk menceritakan, penangkapan kedua orang itu diawali dari laporan warga yang kehilangan spion mobil pada Kamis pekan lalu sekitar pukul 06.00 WIB. Setelah pemeriksaan saksi-saksi dan rekaman CCTV, dalam waktu kurang 24 jam, kedua tersangka diamankan di dua lokasi berbeda.

MR diamankan di rumahnya, dan CH diamankan di sebuah warung internet (warnet) pada Minggu lalu.

Kedua tersangka kini dijerat dengan Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.

Faruk mengatakan keduanya mengaku tidak memilih spion mobil merk maupun jenis tertentu untuk dicuri. Menurut Faruk, para tersangka hanya mengincar spion mobil yang diparkir di jalan yang sepi.

"Mereka hanya mengincar mobil yang berada di lokasi sepi dan pinggir jalan, sehingga memudahkan mereka mengambil, mematahkan, dan langsung melarikan diri dari lokasi kejadian," ujar dia.

Setelah menjalankan aksi, barang curian dijual ke penadah di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat.

"Penadah berada di salah satu lokasi di Sawah Besar, Jakarta Pusat. Itu sedang kami dalami, sedang kami lidik keberadaannya," ujar Faruk.

Dari keterangan kedua tersangka, diketahui sebuah spion curian bisa dihargai Rp 600.000.

Dijual untuk beli narkotika

Kedua tersangka yang merupakan pengangguran tersebut menggunakan uang hasil kejahatannya untuk membeli sepeda motor, pemenuhan kebutuhan sehari-hari, dan narkoba.

"Selanjutnya kami dalami, hasil kejahatan itu dipergunakan untuk apa. Dari hasil interogasi, bahwa kejahatan itu dipergunakan untuk membeli narkotika dan untuk kebutuhan sehari-hari," ujar Faruk.

Berdasarkan hasil tes urine kedua tersangka,  keduanya positif menggunakan narkotika.

"Hasil tes urine kepada kedua tersangka itu positif. MR positif ganja dan CH itu positif sabu-sabu atau metaphetamine," kata Faruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com