Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Irit Ngomong Soal Formula E, Pengamat: Barang Dagangan Lagi Dipromosikan, Kenapa Malas Komentar?

Kompas.com - 17/11/2021, 18:24 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Analis politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, mempertanyakan bungkamnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tentang hajatan Formula E 2022.

"Ini barang dagangannya lagi dipromosikan, tapi kenapa dia malas komentar?" kata Adi kepada Kompas.com pada Rabu (17/11/2021).

Anies sudah beberapa kali meninggalkan wartawan tanpa sepatah kata pun ketika ditanya wartawan soal Formula E pada sesi wawancara.

Pada Selasa (16/11/2021), sesaat setelah mengantar Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD ke mobilnya di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Anies hanya memberikan lambaian tangan, mengangkat jempol tangan kanannya, dan pergi saat ditanya soal hajat balap mobil listrik itu.

Baca juga: Saat Anies Melengos dan Angkat Jempol Ketika Ditanya soal Formula E...

Pada 8 September 2021, setelah melayani pertanyaan soal banjir dan ekonomi di masa pandemi, Anies melengos dan langsung balik kanan ketika ditanya soal Formula E 2022.

Dia tertawa sambil menyebut wartawan sedang mencari judul berita dari statement-nya terkait dengan Formula E.

"Ha-ha-ha, cari judul," kata Anies.

Adi mengaku heran terhadap langkah Anies. Terlebih, Formula E 2022 merupakan program unggulan Pemprov DKI Jakarta meskipun tak termasuk dalam janji kerja Anies.

Keseriusan Pemprov DKI menggelar balapan itu, misalnya, terlihat dari besaran dana yang sudi digelontorkan hanya untuk membayar commitment fee sebesar Rp 560 miliar.

Baca juga: Jakpro: Tiket Formula E Tidak Semahal di Mandalika

Anies juga sampai menggalang dukungan politik dari parlemen untuk menghindari interpelasi soal Formula E dari sebagian anggota Dewan.

"Apa susahnya Anies ngomong soal Formula E? Kan tinggal dijawab, bahwa sedang proses atau sedang pematangan. Jawab saja lah sesuai apa yang jadi concern dan kebijakannya," ungkap Adi.

"Kalau yang ngomong orang lain kan orang tidak terlampau percaya. Misalnya yang ngomong adalah fraksi yang menolak interpelasi, kan orang tidak percaya, orang kan mau dengar gubernur," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com