Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM di Jakarta Diperlonggar, Disdik DKI Tambah Waktu Belajar Tatap Muka

Kompas.com - 17/11/2021, 20:40 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan DKI Jakarta menambah waktu belajar tatap muka sejak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 diterapkan.

Penambahan waktu belajar mulai berlaku 5 November 2021 berdasarkan pembaruan petunjuk teknis belajar tatap muka yang dikeluarkan Disdik DKI Jakarta.

"Jumlah jam pelajaran ditambah yang tadinya lima jam untuk SMA jadi tujuh jam," kata Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja, Rabu (17/11/2021).

Baca juga: Bangunan SMA 96 Jakarta Roboh Saat Direnovasi, 4 Pekerja Proyek Luka-luka

Untuk tingkat SMP, waktu belajar ditambah dua jam dari semula empat jam menjadi enam jam pelajaran.

Waktu belajar tatap muka jenjang SD juga ditambah dua jam pelajaran dari tiga jam menjadi lima jam pelajaran.

"PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dari dua jam jadi tiga jam," tutur Taga.

Taga mengatakan, meski waktu belajar diperpanjang, tidak ada penambahan jumlah hari masuk untuk belajar tatap muka.

Baca juga: Pemprov DKI Anggarkan Hibah Rp 486 Juta untuk Yayasan Ayah Wagub Riza Patria

Saat ini untuk setiap kelas dan setiap jenjang sekolah masih menerapkan satu hari masuk dalam seminggu.

"Tetap kami masih satu hari dalam seminggu, belum nambah harinya," ujar Taga.

Selain menambah jam pelajaran, Taga menjelaskan, ada kewajiban tambahan untuk pihak sekolah yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Pertama, sekolah wajib melakukan disinfeksi sarana dan prasarana lingkungan sekolah.

"Kedua, memastikan kecukupan cairan disinfektan dan sabun cuci tangan dan air bersih," kata Taga.

Baca juga: 4 Tahun Anies Jadi Gubernur, Kepulauan Seribu Disebut Masih Jauh Tertinggal dari Daratan Jakarta

Ketiga, sekolah memastikan ketersediaan masker pengganti. Keempat, thermo gun berfungsi dengan baik, dan terakhir memantau kesehatan warga satuan pendidikan.

"Terutama secara manual menanyakan kondisi kesehatan secara umum seperti demam atau batuk atau semacam itu penting untuk ditanyakan sebagai deteksi dini," ujar Taga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com