Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Anies Potong Dana Rehab Sekolah dan Sebut Pendidikan Tak Hanya soal Infrastruktur...

Kompas.com - 18/11/2021, 08:42 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Robohnya bangunan SMAN 96 di Jakarta Barat yang sedang direnovasi total membuat perhatian tertuju pada keseriusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memelihara bangunan sekolah.

Catatan Kompas.com mengungkap fakta bahwa Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan justru memotong dana rehab sekolah.

Mantan Menteri Pendidikan itu mengatakan pada 2019 bahwa fokus Pemprov DKI terhadap bidang pendidikan tak hanya soal pembangunan fisik.

"Sering kali kita menganggap bahwa perhatian pada pendidikan itu diukur dari infrastruktur fisik, lalu dilihatnya rehab sekolah. Padahal, dalam kenyataannya, sekolah yang direhab ya sekolah yang sudah baik pula," ujar Anies, Selasa (3/12/2019).

Baca juga: Bangunan SMA 96 Jakarta Roboh Saat Direnovasi, 4 Pekerja Proyek Luka-luka

Anies ingin Dinas Pendidikan DKI Jakarta lebih fokus pada pembangunan mutu sumber daya manusia (SDM). Dia sudah memanggil pejabat Dinas Pendidikan untuk fokus pada hal tersebut.

"Justru kami berikan porsi yang lebih baik, lebih tinggi, untuk peningkatan mutu pendidikan, tapi orang sering kali melihatnya semata-mata jumlah sekolah yang direhab, padahal yang didorong justru pada peningkatan mutunya," kata dia.

Peningkatan mutu SDM, kata Anies, bisa dilakukan dengan membuat pelatihan-pelatihan. Kualitas para pendidik juga harus ditingkatkan.

"Pembangunan yang harus dilakukan di kota ini tak selalu bersifat fisik, tapi sering kali yang bersifat fisik itu yang didorong karena itu yang kelihatan," ucap Anies.

Sebelumnya diberitakan, 30 gedung sekolah di Jakarta batal direhab total pada 2020.

Anggaran rehab 30 gedung sekolah tersebut dicoret dari Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020 karena anggaran sempat defisit.

Baca juga: Detik-detik Robohnya Bangunan SMAN 96 Jakarta, Ada Teriakan Minta Tolong

DPRD: Warga Minta Rehab, tapi Tak Dijalankan Pemprov DKI

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah mengeluhkan program rehabilitasi sekolah Pemprov DKI Jakarta yang tidak berjalan lancar.

Anggota DPRD DKI Jakarta, kata Ima, sudah mengusulkan rehabilitasi banyak sekolah sesuai aspirasi masyarakat.

"Kami pun anggota Dewan marah karena apa yang jadi aspirasi kami, masyarakat minta untuk (sekolah) direhab (tapi) enggak jalan," kata Ima saat dihubungi melalui telepon, Rabu (17/11/2021).

Menurut mantan staf Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu, program rehabilitasi sekolah di Jakarta secara keseluruhan mungkin bisa menelan Rp 500 miliar.

Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab Bangunan SMA 96 Jakarta Roboh

Namun, untuk tahun 2022, Pemprov DKI Jakarta hanya menganggarkan Rp 21,2 miliar untuk dana rehabilitasi sekolah dan mengabaikan banyak sekolah yang harus direhabilitasi.

Fokus rehabilitasi tertuju pada bangunan sekolah tingkat taman kanak-kanak (TK).

Ima menyayangkan sikap Gubernur DKI Anies Baswedan yang mengabaikan program rehabilitasi sekolah, padahal Anies adalah orang yang berlatar belakang kuat di dunia pendidikan.

"Padahal, beliau (Anies) juga salah satu pemerhati pendidikan ya," katanya.

(Penulis : Nursita Sari, Singgih Wiryono/ Editor : Jessi Carina, Nursita Sari)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Megapolitan
Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Megapolitan
Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Megapolitan
Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Megapolitan
SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Megapolitan
Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Megapolitan
Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Megapolitan
Ikut Resmikan Masjid Agung Bogor, Zulhas Puji Lokasinya yang Strategis

Ikut Resmikan Masjid Agung Bogor, Zulhas Puji Lokasinya yang Strategis

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis di Jakarta tapi KJP Dihapus, Warga: Lebih Adil

Wacana Sekolah Gratis di Jakarta tapi KJP Dihapus, Warga: Lebih Adil

Megapolitan
Terungkapnya Kasus Bensin Campur Air di Bekasi, Ternyata Bukan karena Kebocoran Tangki di SPBU

Terungkapnya Kasus Bensin Campur Air di Bekasi, Ternyata Bukan karena Kebocoran Tangki di SPBU

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com