Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Robohnya Bangunan SMAN 96 dan Minimnya Anggaran Rehabilitasi Sekolah di Jakarta

Kompas.com - 18/11/2021, 20:54 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

APBD yang telah disusun tentu sudah disesuaikan dengan “selera” dan “keinginan” pejabat lama. Bahan telaah dari tim yang saya pimpin menjadi pijakan dalam proses pembahasan APBD Perubahan.

Pencoretan saya lakukan dengan mempertimbangkan kondisi pandemi yang menghendaki refocusing anggaran. APBD juga diselaraskan dengan janji kampanye serta visi misi kepala daerah baru.

Fokus APBD baru terarah pada bidang pendidikan, kebangkitan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), kesehatan, dan selektivitas pengerjaan infrastruktur yang tidak terkait dengan daya ungkit untuk rakyat kecil seperti penundaan pembangunan gedung DPRD dan aula pertemuan yang tidak begitu mendesak dilakukan di tahap awal kepemimpinan kepala daerah baru.

Sasaran pencoretan yang saya lakukan bersama empat anggota tim yang semuanya bergelar doktor dengan latar belakang pendidikan dan keahlian yang beragam juga menyasar alokasi hibah untuk yayasan-yayasan yang “tidak jelas”.

Sudah bukan rahasia umum, yayasan-yayasan yang mendapat bantuan hibah provinsi adalah terkait imbal budi dukungan politik untuk pejabat lama.

Bantuan hibah Rp 100 juta untuk organisasi menembak menurut saya tidak relevan sementara hibah untuk panti asuhan dan rumah jompo milik swasta tidak ada dalam anggaran bantuan hibah dan tidak dianggarkan di dinas sosial.

Dana rehab sekolah kurang sementara dana hibah diobral

Saat ambruknya SMAN 96 menjadi sorotan publik, warga Jakarta juga tengah dihebohkan oleh "kemurahan hati" Pemrov DKI memberi hibah ke berbagai yayasan.

Alokasi danah hibah Dinas Sosial DKI dengan tajuk program pemberdayaan potensi sumber kesejahteraan sosial yang tertuang dalam KUA-PPAS untuk APBD 2022 tercatat akan disebar untuk 78 lembaga nirlaba.

Sebagian besar dari 78 penerima dana hibah ini mendapat bantuan antara Rp 18 hingga 50 juta.

Yayasan Sekolah RA Al Alifiyah mendapat hibah Rp 25 juta. Yayasan Putra-Putri Indonesia yang bergerak di bidang pendidikan anak berkebutuhan khusus hanya mendapat dana hibah Rp 50 juta. Paling rendah yang mendapat dana hibah adalah Yayasan Cheshire Indonesia sebesar Rp 18 juta.

Baca juga: Yayasan yang Dipimpin Ayahnya Dapat Hibah Rp 486 Juta dari Pemprov, Wagub DKI Buka Suara

Sementara yang “mengejutkan” adalah Yayasan Pondok Karya Pembangunan milik ayah Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria mendapat dana hibah sebanyak Rp 486 juta dan Yayasan Bunda Pintar Indonesia mendapat dana hibah Rp 900 juta.

Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani dari Partai Amanat Nasional tercatat pernah menjadi pembina Yayasan Bunda Pintar Indonesia.

Baca juga: Yayasan Binaan Zita Anjani yang Akan Dapat Hibah Rp 900 Juta dari Pemprov DKI Tak Terdaftar di Kemenkumham

Murah hati untuk hibah, kikir untuk rehabilitasi sekolah.  Menjadi tugas anggota Dewan untuk mengkoreksi KUA-PPAS dalam APBD Perubahan.

Sangat disayangkan, anggaran ini sudah disetujui DPRD DKI beberapa waktu lalu. Warga Jakarta tetap berharap anggota Dewan menjadi penjaga terakhir pemanfaatan dan peruntukkan APBD Perubahan yang pro-rakyat walau saat ini DPRD DKI juga tengah “getol” meminta kenaikan dana daerah pemilihan.

Urusan duit memang membuat banyak pihak menjadi susah berbuat adil.

Jika Pemrov DKI dan DPRD DKI pun tidak bisa diharapkan, kita hanya bisa berdoa agar bangunan-bangunan sekolah di Jakarta yang berusia tua tidak roboh dan yayasan-yayasan yang mendapat dana hibah benar-benar amanah.

Semoga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com