Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Klaster PTM Terbatas di Depok, Ini Instruksi Wali Kota

Kompas.com - 19/11/2021, 17:41 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Murid-murid di jenjang SD dan sederajat di Kota Depok kini menjalani belajar dari rumah (BDR).

Pemerintah Kota Depok mengambil kebijakan BDR setelah adanya lonjakan kasus kasus Covid-19.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, kebijakan BDR awalnya dilakukan di seluruh jenjang di Kecamatan Pancoran Mas.

Idris menyebutkan, kebijakan BDR juga berlaku untuk seluruh siswa yang belum menjalani vaksinasi Covid-19 di Kota Depok.

"Untuk di wilayah-wilayah lain, kami instruksikan PTM Terbatas ini dihentikan untuk siswa yang belum divaksin. Artinya secara praktis di sekolah dasar dan sederajat yang memang belum ada vaksinasi dari pemerintah, mereka belajar dari rumah," ujar Idris dalam Youtube resminya, Jumat (19/11/2021).

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Pemkot Depok Setop Sementara Sekolah Tatap Muka PAUD, TK, dan SD

Idris mengatakan, jenjang SMP dan SMA selain di Kecamatan Pancoran Mas tetap bisa melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di sekolah.

Pelaksanaan PTM Terbatas tetap mengedepankan protokol kesehatan yang telah diatur.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat pemerintah keluarkan keputusannya untuk diberlakukan vaksinasi untuk anak SD yang usianya 12 tahun ke bawah," kata Idris.

Idris mengatakan, Pemerintah Kota Depok memiliki program bernama Swab Keliling. Program tersebut dilakukan kepada murid-murid secara acak untuk mengetahui penerapan PTM Terbatas.

"Ketika kasus pertama kali ditemukan, memang benar ada kasus dari dua kasus positif yang terjadi, lalu berkembang-berkembang banyak. Ketika kami lakukan swab keliling di tempat-tempat lain khususnya di Kecamatan Pancoran Mas, terjadilah peningkatan yang cukup signifikan dalam peningkatan kasud Covid-19 di kalangan anak-anak kita," tambah Idris.

Baca juga: Pancoran Mas Jadi Wilayah Paling Banyak Klaster Covid-19 akibat PTM di Depok

Kebijakan BDR, lanjut Idris, diambil sebagai proses mitigasi dan antisipasi meluasnya penyebaran Covid-19.

Pemerintah Kota Depok melihat ada peningkatan kasus Covid-19 tertinggi di Kecamatan Pancoran Mas. 

"Mudah-mudahan tetap kita memohon perlindungan Allah SWT, Tuhan YME terhadap anak-anak kita yang memang kita harapkan menjadi para pemimpin bangsa dan negara yang kita cintai," lanjut Idris.

Sebelumnya, lonjakan kasus Covid-19 di Kota Depok terjadi pada Rabu lalu.

Klaster PTM terbatas mendominasi lonjakan kasus penularan Covid-19 di Kota Depok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com