JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang kakek penjual mainan berinisial Y diduga melakukan pencabulan terhadap sejumlah anak di Penjaringan, Jakarta Utara.
Menurut pengakuan para korban, Y kerap melakukan perbuatan cabul terhadap anak-anak di mushola.
Kompas.com merangkumnya sebagai berikut:
Kanit IV PPA Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Ipda Arif Widodo mengatakan, terduga pelaku telah melakukan pencabulan terhadap lebih dari satu korban.
"Iya benar memang benar adanya laporan tentang pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, korban ini lebih dari satu," kata Arif dikonfirmasi, Jumat (19/11/2021).
"Pelakunya ini kita ketahui sebagai penjual mainan," sambungnya.
Baca juga: Penjual Mainan Diduga Cabuli Bocah di Penjaringan, Polisi: Korban Lebih dari Satu
Menurut Arif, terduga pelaku sudah melakukan pencabulan selama satu bulan.
Saat ini pihak kepolisian pun masih mendalami kasus tersebut dan identitas pelaku sudah diketahui.
Salah satu ibu korban, MW mengatakan, Y kerap memberikan uang dan mainan gratis kepada anak-anak.
"Dikasih mainan biasa dikasih uang jajan RP 10.000 kadang Rp 5.000, dipikirnya kasihan sama anak yatim enggak taunya begini," kata MW saat ditemui di lokasi.
MW menyebut, awalnya dia merasa heran karena putrinya N (8) tak mau lagi beribadah ke mushola yang tak jauh dari rumah mereka.
Saat ditanya, N mengaku takut bertemu dengan Y yang biasa dipanggil abah.
Baca juga: Penjual Mainan Diduga Cabuli Bocah di Penjaringan, Korban Diberi Uang dan Mainan Gratis
"Kalau disuruh shalat enggak mau, takut, saya bilang takut kenapa? 'enggak apa-apa mah takut diomelin ada abah'," tutur MW.
Rupanya, di situ lah N dan beberapa anak lain kerap mendapat tindakan pelecehan dari Y.
MW menyebut anaknya mengalami trauma karena tak mau lagi pergi ke mushola dan pasar malam, tempat Y menjual mainannya.
Y berdalih perilaku cabul yang dia lakukan itu merupakan bentuk kasih sayangnya terhadap anak-anak.
Hal tersebut diakui Y atau sering dipanggil Abah itu saat diinterogasi oleh keluarga korban dan disaksikan juga oleh ketua RT setempat.
"Dia bilang, dia sayang sama semua anak-anak. Memang kalau sayang begitu ya? Setahu saya kalau sayang mah mungkin salim ya biasa aja, pikir saya itu masalah yang berlebihan," ujar LD (31) salah satu ibu korban saat ditemui di kediamannya.
Baca juga: Diduga Cabuli Anak-anak, Kakek Penjual Mainan di Penjaringan Berdalih Bentuk Kasih Sayang
LD tak menyangka Y membujuk putrinya yang masih usia 7 tahun dengan memberikan mainan gratis.
"Saya kira dia kasihan sama anak saya kan anak saya anak yatim, dia jual mainan katanya setiap dia datang dikasih mainan," tutur DL.
DL baru mengetahui putrinya menjadi korban pencabulan setelah mendengar beberapa tetangganya mengalami hal yang sama.
Keluarga korban pun meminta terduga pelaku dihukum berat.
MW menuntut keadilan atas apa yang telah dialami putrinya N (8). MW berharap Y dihukum sesuai perbuatannya.
"Saya pengin keadilan ya, minta keadilan. Semoga dikasih pelajaran lah pelakunya, dihukum berat. Soalnya ini kan anak di bawah umur belum tahu apa-apa," kata MW.
Baca juga: Keluarga Korban Minta Penjual Mainan yang Diduga Cabuli Bocah di Penjaringan Dihukum Berat
MW mengaku tak terima Y melakukan pencabulan terhadap putrinya dan sejumlah anak lainnya.
"Sebagai orang tua ya pada marah lah namanya anaknya digituin," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.