Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Berhasil Bujuk Pria yang Hendak Bunuh Diri di Kembangan, Begini Cerita Saksi

Kompas.com - 22/11/2021, 14:27 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria, H, mencoba bunuh diri dengan melompat dari balkon ruko di kawasan apartemen di Meruya Ilir, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (21/11/2021) sore.

Menurut kesaksian karyawan di lingkungan setempat, H baru mau diselamatkan saat dibujuk oleh petugas yang terdiri dari pemadam kebakaran dan kepolisian setempat.

"Dibujuklah, posisi damkar (petugas) sudah kayak Superman-lah. Pelan-pelan, baru berhasil," jelas Billy (48) saat ditemui di Jakarta Barat, Senin (22/11/2021).

Baca juga: Alasan Pria di Kembangan Hendak Bunuh Diri, Punya Utang Pinjol Rp 90 Juta

Dia menjelaskan, petugas berada di posisi terpisah di dua jendela. Di salah satu sisi jendela, petugas mencoba mengobrol dengan pelaku.

Di sisi jendela lainnya, petugas bersiaga menolong.

"Pas sudah ada pemadam, barulah dibujuk, diajak ngobrol, 'Kalau kamu ada masalah, ayolah ngobrol' kata damkar. Dirayulah. Dari polisi juga ada, 'Kalau ada masalah ngomong, nanti biar diselesaikan. Kamu masih muda', jadi dikasih support," jelas Billy.

Billy mengatakan, petugas membujuk H selama sekitar satu jam, hingga akhirnya H mau dibawa kembali masuk ke dalam gedung.

"Begitu sudah ketangkap, kan warga banyak yang di bawah, langsung tepuk tangan semua," kenang Billy.

Billy menceritakan, sebelum petugas datang, H hanya terdiam duduk di atas kanopi beton di luar jendela.

Saat dirinya dan sejumlah kerabat serta warga setempat mencoba membujuk H, kata Billy, H justru mencoba melompat.

"Pas mau ada yang nolongin, malah dia mau coba lompat. Ada-lah sampai beberapa kali," kata dia.

Baca juga: Polisi yang Ditabrak Bandar Narkoba Alami Patah Tulang Kaki

Sebelumnya, Kapolsek Kembangan Kompol Khoiri mengungkapkan, pria itu hendak mengakhiri hidupnya karena kerap diteror pihak perusahaan pinjaman online (pinjol).

Pria itu memiliki utang di perusahaan pinjol hingga sekitar Rp 90 juta. Untuk membayar utang dari pinjol, pria tersebut malah berjudi online.

"Yang bersangkutan ingin mencari (uang) secara instan dengan cara berjudi online, tapi tidak pernah dapat," ucap Khoiri dalam keterangannya, Minggu.

"Sehingga yang bersangkutan frustrasi karena sering ditelepon, diteror, oleh orang-orang (dari perusahaan) pinjol," sambungnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com