Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Penipuan PNS Olivia Nathania Bolak-balik Dilaporkan ke Polisi sejak 2012, Ini Rentetan Kasusnya

Kompas.com - 22/11/2021, 16:10 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Olivia Nathania, anak dari penyanyi lawas Nia Daniaty, menjadi sorotan akhir-akhir ini karena kasus penipuan rekrutmen pegawai negeri sipil (PNS).

Setidaknya ada 225 orang yang diduga menjadi korban penipuan bermodus penerimaan PNS tersebut. Saat ini, Olivia telah ditahan di Polda Metro Jaya.

Belum selesai perkara penipuan rekrutmen PNS tersebut, Olivia kembali dilaporkan atas kasus investasi bodong. Ia dilaporkan menjanjikan keuntungan lewat bisnis pulsa, fiber optik, dan game online.

Pengacara korban, Herdyan Saksono, menjelaskan bahwa kliennya diminta untuk mencarikan orang yang ingin terlibat dalam investasi tersebut.

Dalam perkembangannya, investasi yang dijanjikan Olivia ternyata bodong. Ada 40 orang yang berhasil dikumpulkan untuk berinvestasi dengan total kerugian mencapai Rp 215 juta.

Baca juga: Olivia Nathania Disebut Tawarkan Investasi Bodong di Tengah Penyelidikan Kasus Penipuan Rekrutmen PNS

Kliennya sempat meminta kejelasan kepada Olivia dengan mendatangi rumah Nia Daniaty berkali-kali. Bukannya memberi kejelasan, Olivia malah memberikan uang Rp 1 juta untuk klien Herdyan.

“Dia bilang ini duit ongkos kamu effort, mencoba temui saya,” tutur Herdyan, seperti dilansir Tribunnews.com.

Korban akhirnya melayangkan laporan ke Polda Metro Jaya pada 21 November kemarin atas tuduhan investasi bodong yang dilakukan Olovia.

“Bukti utamanya bukti chat dan bukti transfer yang tak terbantahkan,” beber Herdyan.

Baca juga: Setelah Penipuan PNS, Olivia Nathania Kembali Dilaporkan ke Polisi Terkait Investasi Bodong

Bolak-balik Polda Metro Jaya

Sebelum dua kasus ini, Olivia Nathania ternyata sudah sering dilaporkan ke polisi atas tuduhan penipuan dan penggelapan.

Pada 2012, Olivia dilaporkan pedagang emas dan berlian ke Polres Jakarta Selatan karena tak kunjung membayar cicilan berlian seharga Rp 700 juta.

Kasus tersebut akhirnya berujung damai.

Empat tahun berselang, Olivia dilaporkan kembali ke polisi atas tuduhan penggelapan uang dan mobil sewaan. Dikatakan bahwa mobil yan disewa Olivia hilang.

Kasus ini berakhir damai karena Olivia siap mengganti mobil beserta uang sewanya.

Baca juga: Bujuk Rayu Olivia Nathania, 225 Korban Ditipu Bisa Jadi PNS Gantikan Pegawai yang Dipecat dan Meninggal karena Covid-19

Di tahun 2017, Olivia dilaporkan ke Polda Metro Jaya karena diduga telah menggelapkan uang Rp 61 juta.

Di kasus ini, Olivia mengaku juga menjadi korban penipuan karena uang yang masuk langsung diberikan kepada pihak ketiga.

Olivia tidak sampai ditahan di kantor polisi karena kasus ini.

Artikel di atas telah tayang di Tribunnews.com dengan judul “Biodata Profil Olivia Nathania Anak Nia Daniaty Keturunan Brunei, Sejak 2012 Sudah Terjerat Kasus.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com