JAKARTA, KOMPAS.com - Padat dan sederhana bila menengok fasilitas di Sekolah Dasar (SD) Cengkareng Timur 10 Pagi, 11 Petang, 12 Pagi, dan 13 Petang.
Pasalnya, keempat sekolah dasar tersebut berada di satu lahan yang sama yakni di Jalan Fajar Baru Selatan Nomor 12, RT.12/RW.5, Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat.
Selain itu, saat didatangi ke lokasi, sejumlah fasilitas sekolah seperti perpustakaan dan fasilitas lainnya, terlihat sangat sederhana.
SD Cengkareng Timur 12 dan 13 bahkan saling berbagi fasilitas ruang perpustakaan di pagi dan petang.
Baca juga: Soal Pembentukan Tim Siber, MUI DKI: Baru Rencana Saja
Terlihat ruang serbaguna seluas sekitar 25 meter persegi tersebut memiliki dinding tembok yang diberi sekat-sekat kayu.
Sekat-sekat tripleks tersebut kemudian dibentuk menjadi ruang-ruang kecil untuk Unit Kesehatan Sekolah (UKS), ruang laboratorium, dan perpustakaan.
Sementara itu, kondisi fasilitas di SD Cengkareng Timur 10 dan 11, terbilang lebih sederhana lagi. Di sana, hanya ada fasilitas ruang perpustakaan dengan luas sekitar 6 meter persegi.
"Ruang ini dibangun hasil inisiatif sekolah, seadanya, di lahan belakang," jelas Kepala SD Cengkareng Timur 10 Pagi, Sumarni, beberapa waktu lalu.
Selain itu, Sumarni menjelaskan, kondisi fasilitas di dua sekolah tersebut memang masih sederhana, meski lahan di kompleks SD tersebut terbilang luas yakni 2.622 meter persegi.
Keempat Kepala SD tersebut mengatakan, hanya ada 12 ruang kelas untuk 32 rombongan belajar di empat sekolah yang terbagi dalam dua waktu, pagi dan petang.
"Masing-masing sekolah ada 8 rombongan belajar, khusus kelas 1 dan 2, memiliki dua rombongan belajar, dan sisanya hanya satu kelas, dengan diisi masing-masing 32 siswa," jelas Sumarni.
Sumarni dan ketiga kepala sekolah lainnya berharap, kompleks sekolah tersebut dapat segera direnovasi dan ditingkatkan fasilitasnya. Mengingat, bangunan sekolah tersebut sudah berdiri sejak tahun 1980-an dan baru mendapat renovasi sederhana sebanyak dua kali.
Renovasi terakhir, disebut baru dilakukan sekitar 2018 dengan bentuk peninggian atap maupun plafon.
Selain itu, sedikitnya jumlah ruang kelas di keempat SD tersebut, disebut Sumarni menjadi faktor utama, pihaknya tidak bisa menerima banyak siswa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.